Pembunuhan satu keluarga di Aceh, warga tak dengar kegaduhan dan minta tolong
Merdeka.com - Pembunuhan sadis sekeluarga yang terjadi di Jalan Tgk Malem Muda, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, sempat membuat warga setempat heboh. Warga mengenal keluarga korban ramah meskipun mereka tak terlalu banyak berinteraksi dengan warga.
Sebelum Tjie Sun (46), Minarni (40) dan anak laki-laki, Callietosng (8) ditemukan tewas pada Senin malam (8/1), warga sempat mengira keluarga itu sedang berlibur. Sehingga tak tampak selama 3 hari, sejak Jumat (5/1).
Salah satu tetangga, Nena Ahmadi menuturkan, selama ini pergaulan korban dengan tetangga berjalan baik. Tegur sapa selalu mewarnai tiap kali korban bertemu warga.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
"Korban terhadap tetangga ya baik, mereka kan pekerja, mereka bertiga, anak satu, istri dan suami," kata Nena Ahmadi, Kamis (11/1).
Nena mengaku, terakhir kali bertemu dengan korban pada Jumat pekan lalu. Saat itu, korban hendak mengantarkan anaknya ke Sekolah Dasar (SD) Methodis, Banda Aceh. Setelah itu, korban berangkat bekerja mengantar barang grosir ke Aceh Besar dan Banda Aceh.
Sepegetahuan Nena, selama ini keluarga korban selalu bersama dan tidak pernah ada orang lain yang menginap di rumah mereka.
Saat kejadian yang diperkirakan pada hari Jumat. Warga sekitar tidak mendengar apapun. Termasuk teriakan minta tolong. Tidak juga terdengar kegaduhan dari rumah korban
"Enggak ada suara-suara minta tolong, kami tahunya Senin malam. Mungkin karena rumah mereka terlalu rapat dan tertutup semua,” jelasnya.
Disinggung soal tersangka pembunuhan yang ditangkap di Bandara Kuala Namu, Medan, Sumatera Utara, Ridwan (22) dan Safrizal (43), Nena menuturkan semua karyawan pergi pagi pulang jelang sore. Tidak ada satupun karyawan yang menginap di rumah korban.
"Karyawan hanya datang pagi pulang sore, enggak ada yang menginap," jelasnya.
Nena baru mengetahui keluarga dibunuh secara tragis pada Senin sekitar pukul 21.00 WIB. Itupun setelah polisi datang dan membongkar paksa rumah korban.
Kecurigaan warga atas peristiwa pembunuhan itu lantaran ada kerabat dari Medan yang mencoba menghubungi korban beberapa kali. Akan tetapi tidak pernah tersambung, hingga keluarganya menghubungi warga sekitar tempat tinggal korban.
"Jadi keluarga korban tidak ada kontak lagi, hilang kontak, lalu dipanggil kami lah untuk konfirmasi di mana karena tidak ada lagi berita apapun tentang dia," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian Bustami Hamzah sedang tak berada di rumah.
Baca SelengkapnyaPramono Anung menyayangkan teror bom di rumah bakal calon gubernur Aceh Bustami Hamzah di Gampong Pineung, Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi persis saat kumandang azan subuh, sekitar pukul 05.15 WIB, Senin (2/9).
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun, bom dilempar saat azan salat subuh.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan pelaku AS kepada tetangga usai membunuh istrinya di kontrakan dihuninya daerah Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (3/9) malam.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan penyelidikan untuk mendalami insiden ledakan di rumah bakal calon gubernur Aceh, Bustami.
Baca Selengkapnya