Pembunuhan sekretaris bos XL, keluarga bentuk tim bantu penyidikan
Merdeka.com - Proses penyelidikan pembunuhan sekretaris bos XL, Hayriantira (37) alias Rian oleh teman dekatnya Andi Wahyudi (38) di Hotel Cipaganti, Garut telah memasuki tahap pelimpahan kasus dari Polda Metro Jaya ke Polres Garut. Kuasa hukum Rian, R Dwiyanto Prihartono menyampaikan keluarga telah membentuk Tim Pemulihan Temuan Fakta Hayriantira (TPTFH). Tim ini dibentuk guna membantu penyidik kepolisian mengusut kasus perkara yang menurut keluarga belum memiliki titik terang.
"Hadirnya kita di sini karena banyak cerita dan informasi yang diberikan Bu Rukmila (ibu Hayriantira). Sehingga (TPTFH) dapat membantu penyidikan perkara," kata Dwiyanto di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/9)
Dwiyanto menambahkan tim akan menyampaikan berbagai informasi yang dianggap bermanfaat secara hukum dan digunakan untuk mengembangkan pencarian bukti-bukti baru. Terkait temuan-temuan yang didapat saat ini, pihak keluarga dan kuasa hukum menduga bahwa kasus yang terjadi pada Rian menunjukkan kasus ini bukan perkara sederhana.
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Kenapa Kemenhub bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Siapa yang memimpin tim ilmuwan? Tim ilmuwan internasional yang dipimpin ahli paleontologi Anthony Fiorillo mempublikasikan temuan mereka pada tanggal 30 Januari di jurnal Geosciences.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Kenapa kantor PT Hutama Karya digeledah? Penyidik mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK.
-
Siapa yang melakukan penggeledahan di kantor Hevearita Gunaryanti Rahayu? Pada Rabu (17/7), tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di Kantor Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
"Hal utama kasus Rian adalah pembunuhan, bukan merupakan kasus sesederhana dan tidak tereduksi sekadar kasus pemalsuan tanda tangan terkait penguasaan mobil milik Rian oleh tersangka AW," sambungnya.
Seperti diketahui, Rian dinyatakan hilang sejak November 2014. Diketahui Rian telah dibunuh oleh Andi di dalam kamar Hotel Cipaganti, Garut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPembentukan timsus hukum itu berdasarkan keputusan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBrigadir Setyo Herlambang ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya ditemukan tewas bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaKejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaKompolnas ingin memastikan proses penangan peristiwa tersebut berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPT diamankan di tempat pelariannya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. S
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca Selengkapnya