Pembunuhan Sepupu oleh Bapak dan Anak di Prabumulih Dipicu Masalah Ayam
Merdeka.com - Jumat (50) dan anaknya, Erik Ustrada (25) nekat menghabisi nyawa sepupu yang juga tetangganya sendiri, Suldin (50). Pemicunya adalah masalah ayam.
Kasatreskrim Polres Prabumulih AKP Abdul Rahman mengungkapkan, tersangka Erik menyerahkan diri beberapa saat usai kejadian dan ayahnya menyusul setelah sempat melarikan diri. Mereka mengakui perbuatannya.
"Tersangka menyesali perbuatan mereka, proses hukum masih berlanjut," ungkap Rahman, Senin (7/1).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dari pengakuan tersangka, peristiwa itu dilatarbelakangi masalah ayam. Jumat sering kehilangan ayam dan menuduh dicuri korban yang membuat korban tak terima.
Lantas, korban menemui Jumat dan terlibat cekcok mulut hingga hampir adu fisik. Kemudian, tersangka Erik langsung membacok korban dengan parang sebanyak tiga kali yang mengenai kepala dua bacokan dan tangan kanan putus karena menangkis tebasan tersangka.
"Motifnya karena masalah ayam. Tapi masih diperlukan pemeriksaan saksi dan pendalaman keterangan tersangka," ujarnya.
Diketahui warga Desa Tanjung Telang, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih, Sumatera Selatan, geger dengan aksi pengeroyokan yang menyebabkan seorang tewas di tempat. Pelaku adalah Jumat (50) dan anaknya Erik Ustrada (25) yang menghabisi nyawa sepupunya sendiri, Suldin (50).
Peristiwa itu bermula saat Jumat terlibat cekcok mulut dengan korban di depan rumah pelaku, Minggu (6/12) pagi. Mereka masih memiliki hubungan darah yakni sepupuan dan tinggal bertetangga.
Melihat ayahnya ribut, pelaku Erik yang sedang mengasah parang langsung naik pitam. Dia lantas membacok kepala korban dua kali dan tangan kanan hingga putus. Korban tewas di tempat dengan luka mengenaskan.
Pelaku Jumat memilih kabur, sementara anaknya Erik ditangkap polisi tak lama usai kejadian. Pada malam harinya, Jumat menyerahkan diri ke kantor polisi.
Kasatreskrim Polres Prabumulih AKP Abdul Rahman mengungkapkan, kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Sementara korban sudah dimakamkan keluarga setelah dilakukan visum di rumah sakit.
"Benar, tersangka ayah dan anak sudah diamankan, korban adalah tetangga mereka sendiri dan masih keluarga," ungkap Rahman, Senin (7/12).
Untuk sementara, kata dia, kedua tersangka dikenakan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan orang tewas dengan ancaman paling lam 12 tahun penjara. Barang bukti diamankan sebilah parang dengan panjang 70 sentimeter.
"Sekarang masih menjalani pemeriksaan," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam setelah dilakukan penyelidikan intensif.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKarena sering dibully dan dilontarkan kata-kata kasar yang bikin kedua tersangka tersinggung.
Baca SelengkapnyaKorban dikeroyok hingga tewas lalu mayatnya dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra mengatakan peristiwa itu terjadi karena keduanya terlibat cekcok di rumah keduanya.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca Selengkapnya