Pemda di Jabar dinilai bersekongkol dengan kelompok tidak toleran
Merdeka.com - Sejumlah pemerintah daerah (pemda) di Jawa Barat, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dinilai masih melakukan kebijakan yang diskriminatif terhadap kelompok minoritas. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung menyebut tahun ini tercatat ada 33 kasus intolerasi.
Dari jumlah tersebut, peran pemda turut andil memicu lahirnya peristiwa intoleransi. Menurut Divisi advokasi LBH Bandung Harold Aaron, jumlah kasus intoleransi di Jawa Barat tahun ini memang menurun jika dibandingkan tahun lalu. Tahun ini ada 33 peristiwa intoleransi. Sedangkan tahun lalu ada 73 peristiwa.
"Tapi penurunan ini bukan yang membahagiakan, karena kebijakan yang diskriminatif juga masih menjadi bagian dari peristiwa itu," katanya, dalam dialog Indonesia Rumah Bersama di Unpad, Bandung, Senin (16/11).
-
Dimana Bandungan berada ? Bandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam yang memikat dan udara sejuk pegunungan yang menyegarkan.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
-
Apa saja surat kabar yang pernah beredar di Bandung? Berbagai koran terbit di Kota Kembang, seperti AID de Preanger Bode yang jadi salah satu koran tertua, ada juga Harian Banten, Harian Karja, Indonesia Express, hingga Pikiran Rakjat yang melegenda.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Apa nama awal dari Bandung? Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
-
Dimana Bahasa Indonesia tersebar? Bahkan, penggunaan Bahasa Indonesia tersebar di 47 negara di dunia.
Dalam diskusi terkait Hari Toleransi Internasional itu, ia menyebutkan dari 33 peristiwa LBH Bandung mencatat ada hampir 100 korban perlakuan intoleransi akibat kebijakan pemerintah maupun oleh kelompok-kelompok tidak toleran.
Dengan kondisi tersebut, LBH Bandung menyebut tahun ini di Jawa Barat sebagai tahun darurat toleransi. Sebab hampir semua daerah di Jawa Barat memiliki catatan buram intoleransi yang ironis dilakukan oleh kelompok intoleran yang bekerja sama dengan kelompok-kelompok intoleran.
"Hampir semua pemda berkolaborasi dengan kelompok-kelompok intoleransi," ujarnya menandaskan.
Bahkan, kata dia, di tingkat Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih memberlakukan peraturan yang diskriminatif terhadap jemaat Ahmadiyah. Peraturan ini dikeluarkan oleh pucuk pimpinan Jawa Barat lewat Peraturan Gubernur yang melarang jemaat Ahmadiyah mengajarkan ajarannya.
Di sisi lain, kata dia, LBH Bandung mengapresiasi terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang menolak daerahnya dijadikan tempat deklarasi kelompok intoleran yang akhir-akhir ini marak dilakukan. LBH Bandung juga meminta pemda lain melakukan langkah serupa, yaitu tidak berpihak kepada kelompok-kelompok intoleran.
Baik kepada pemda maupun aparat kepolisian, LBH Bandung meminta agar bertindak secara proporsional. "Bertugas tanpa membedakan ras, suku, agama tertentu," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Divisi Jaringan dan Advokasi dari Setara, Achmad Fanani Rosyid, mengungkapkan kini ada sekitar 300-an aliran kepercayaan yang tumbuh di Indonesia. Aliran ini sebenarnya sudah tumbuh jauh sebelum Indonesia merdeka. Namun mereka belum diakui negara, bahkan terdiskriminasikan oleh sejumlah aturan yang dibuat negara.
Berdasarkan catatan Setara, grafik kasus intoleransi di Indonesia dari 2008-2013 terus mengalami kenaikan. Pada 2014 mengalami sedikit penurunan. Namun dari kualitas tindakan intoleransi tetap tinggi. "Misalnya ada upaya bersama antara kelompok intoleran dan negara untuk mendiskriminasikan kelompok lain," katanya.
Setara mengkategorikan Jawa Barat sebagai wilayah merah, artinya tindakan intoleransinya sangat tinggi. Pola tindakan intoleransi di Jawa Barat melibatkan pemda yang berpihak kepada kelompok-kelompok intoleran untuk mendiskriminasi kelompok minoritas. "Seharusnya negara (pemda) melindungi kelompok-kelompok minoritas," katanya.
Dialog tersebut dihadiri kelompok-kelompok yang selama ini termarjinalkan, di antaranya Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Bandung, Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Bandung, perwakilan korban intoleransi dari Yogyakarta, Pokja Sekolah Insklusif Kota Bandung, dan lain-lain.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur melebihi rata-rata nasional.
Baca SelengkapnyaKota Kediri punya tiga kampung moderasi beragama, di sana warga beda agama hidup harmonis dan toleran.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaAda 4 kota di Jawa Tengah yang masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia menurut SETARA Institute.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, angka toleransi di setiap provinsi di Indonesia semakin naik setiap harinya.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaPasangan ini akan dilaporkan kepada DPP untuk ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaProses tersebut dilakukan pihaknya setelah menerima laporan resmi dari pelapor.
Baca Selengkapnya"PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. Jadi kami makin optimis
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca SelengkapnyaGubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan terdapat ribuan aduan dalam proses PPDB di wilayahnya pada tahun 2023. Mayoritas terkait pemalsuan data.
Baca Selengkapnya