Pemda Diminta Perketat Pengawasan Usai 11 Penambang Batubara Tewas di Muara Enim
Merdeka.com - 11 Orang tewas akibat tambang batubara ilegal di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, longsor pada Rabu (21/10). Kejadian ini disayangkan semua pihak dan perlu ditindaklanjuti.
Wakil Ketua Komisi VII DPR yang juga mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyebut kejadian itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika ada pengawasan ketat dari pemerintah daerah. Terlebih, tambang yang longsor itu milik rakyat dan berstatus ilegal.
"Itukan ilegal, seharusnya dilarang sebelum kejadian," ungkap Alex di Palembang, Rabu (21/10) malam.
-
Siapa pemilik tambang ilegal? 'Tersangka sudah kami amankan setelah buron, dia adalah pemilik tambang batubara ilegal yang kami buru,' ungkap Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto, Senin (21/10).
-
Dimana longsor tambang emas terjadi? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Kapan longsor tambang emas terjadi? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Kenapa tambang emas ilegal diduga ada TPPU? Terkait keberadaan tambang ilegal ini, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng menduga ada Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di baliknya.
-
Kenapa Anies ingin berantas tambang ilegal? Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan ada yang harus diprioritaskan yaitu memberantas tambang ilegal karena bisa merugikan masyarakat bahkan Indonesia.
Hanya saja, kata dia, kontrol pemerintah setempat dinilai tak maksimal sehingga membuat tambang batubara ilegal menjamur dan menjadi mata pencarian warga. Sayangnya, penambangan itu sangat berisiko terjadi kecelakaan kerja.
"Tambangnya dalam, maka galiannya dalam juga, apalagi waktu menggali sedang hujan," ujarnya.
Gubernur Sumsel dua periode sejak 2008 hingga 2018 itu mengaku berencana mendatangi langsung lokasi longsor. Dirinya mendesak pemerintah bertindak tegas agar kejadian serupa tak terulang lagi yang menyebabkan banyak korban dan kerugian.
"Anggota DPR sedang reses, tapi saya duluan mengeceknya langsung ke lokasi," kata dia.
Diketahui, sebelas penambang tewas akibat tertimbun tanah di tambang batubara rakyat di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, Rabu (21/10) sore. Para korban dievakuasi warga dan anggota kepolisian selama satu jam secara manual dan alat berat.
Timbunan material longsor sedalam lima meter yang menyebabkan kesulitan evakuasi korban. Sejak tadi malam, jenazah sudah diambil keluarga untuk dimakamkan. Kasus ini tengah diselidiki pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab longsoran dan pemilik tambang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban cepat dilarikan ke puskesmas setempat dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca Selengkapnya30 penambang batubara ilegal terancam lima tahun penjara.
Baca SelengkapnyaData BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaSebelumnya disampaikan, bahwa data korban yang meninggal dunia berjumlah 15 orang dan masih dalam pencarian 25 orang.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut menelan 18 korban jiwa. Operasional PT ITSS kini disetop sementara
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaSumadi bersaksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah pada tahun 2015-2022.
Baca SelengkapnyaInvestigasi awal, ditemukan indikasi tindakan melanggar SOP yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga terjadi kecelakaan dan korban jiwa.
Baca Selengkapnya