Pemda DIY Jelaskan Penyebab Kasus Positif Virus Corona Melonjak Jadi 18 Orang
Merdeka.com - Lonjakan pasien positif virus Corona di DIY terjadi pada Rabu (25/3). Lonjakan pasien positif virus Corona ini mencapai tiga kali lipat dari hari sebelumnya.
Tercatat dari data Pemda DIY, Selasa (24/3) di DIY ada enam orang pasien positif virus Corona. Di hari Rabu (25/3), jumlah pasien positif virus Corona melonjak menjadi 18 pasien.
Dari 18 orang pasien positif virus Corona, satu orang pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan tiga pasien dinyatakan meninggal dunia. Sisanya masih menjalani perawatan di RS.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
Menanggapi lonjakan pasien positif virus Corona, Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji menyebut jika terjadinya lonjakan jumlah pasien ini disebabkan sempat terjadinya penumpukan hasil uji lab. Sehingga hasil uji lab selama beberapa hari yang lalu keluar bersamaan pada Rabu (25/3).
"Lonjakan pasien positif virus Corona merupakan akumulasi uji lab sebelumnya yang belum keluar. Seperti diketahui oleh teman-teman bahwa BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) sempat mengalami kekosongan primer yang menjadi salah satu bahan baku uji PCR (Polymerase Chain Reaction)," ujar Ditya.
Ditya menuturkan jika lonjakan pasien positif virus Corona ini tak hanya terjadi di DIY saja. Di Jawa Tengah pun lonjakan pasien positif Corona juga terjadi.
"Jika dilihat dari jumlah lonjakan yang tinggi antara DIY dan Jateng, dapat ditarik kesimpulan yang sama. Karena dua-duanya dihitung oleh BBTKLPP Yogyakarta," tutur Ditya.
Terpisah, Kepala BBTKLPP Yogyakarta Irene merinci tambahan 12 pasien positif virus Corona di DIY ini merupakan akumulasi hasil uji lab 12 pasien positif Corona, sambung Irine merupakan hasil uji lab dari 18-21 Maret yang diumumkan pada Rabu (25/3).
"Ini hasil akumulasi uji lab," tutur Irene.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca Selengkapnya