Pemerintah Akui Adanya Potensi Penularan Virus Corona di Transportasi Umum
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengakui adanya potensi penularan pada transportasi umum. Seperti di KRL, bus yang dipenuhi pengguna transportasi umum di jam-jam tertentu.
"Pasti lah, tempat berkerumun banyak adalah tempat yang potensial terjadinya penularan. Tidak hanya di commuter, di busway yang berdesakan pada jam-jam tertentu juga bisa," katanya di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).
Selain KRL dan busway, dia menyebut bandara berpotensi menjadi lokasi penularan virus corona. Untuk itu, Yurianto meminta otoritas bandara untuk membuka pintu sebanyak-banyaknya agar tak terjadi penumpukan orang.
-
Apa yang dilakukan bandara untuk mengantisipasi mpox? Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menerapkan penggunaan aplikasi satu sehat health pass (SSHP) untuk mengantisipasi penyebaran mpox atau cacar monyet yang telah dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) sebagai kondisi darurat kesehatan global sejak 14 Agustus 2024 yang lalu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Gimana traveling bisa jaga kesehatan? Dengan mengikuti beberapa tips tertentu, traveling bahkan bisa menjadi investasi untuk umur panjang.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
"Justru buka gate sebanyak-banyaknya supaya tidak ada penumpukan orang. Bukalah meja check-in sebanyak-banyaknya supaya tidak terjadi penumpukan orang," jelasnya.
Menurut dia, saat ini semua pekerja bandara harus bekerja secara hati-hati dan mengurangi risiko berkontak dengan orang. Hal ini sebagai upaya mencegah penularan virus corona.
"Kalau bisa satu meja (check-in), satu orang untuk kurangi risiko kontak. Oleh karena itu, ini menjadi prinsip yang kita lakukan dalam konteks kehati-hatian," tutup Yurianto.
Sebelumnya, beredar tangkapan layar menampilkan bahan arahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait waspada risiko virus corona atau covid-19 via transportasi publik.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membenarkan tangkapan layar yang beredar adalah bahan pemaparannya pada jajaran di Pemprov DKI sebagai bentuk mitigasi.
"Supaya bisa bersiap dan bisa melakukan langkah-langkah mitigasi. Jadi itu sebetulnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
Tangkap itu beredar di grup pesan singkat WhatsApp hingga Twitter. Dalam tangkapan layar tersebut tertuliskan risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor -Depok-Jakarta Kota.
Anies menjelaskan data tersebut merupakan hasil riset dari sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus Corona. Dari hasil itulah jajarannya membuat petunjuk seperti peta.
"Tadi juga dipaparkan juga petanya. Tapi kan itu untuk kebutuhan internal supaya kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi," ucapnya.
Saat pemaparan itu. lanjut Anies, membahas lebih dari 20 slide data dan dihadiri oleh seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta. Selain untuk mitigasi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga membahas aspek lainnya.
"Bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko. Salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," jelasnya.
Dimintai tanggapannya secara terpisah, Juru Bicara penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola commuter line sudah memiliki pedoman mencegah sebaran corona di KRL-2.
"KRL kita sudah memiliki pedoman transportasi masal, sudah ada," kata Yuri.
Untuk diketahui, jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara satu tahunnya sebesar 199.443.439 pengguna, per harinya mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL.
PT KCI juga menyiapkan materi edukasi dan imbauan di 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun. Lalu menyiapkan pos kesehatan di 30 stasiun KRL yang dapat memberikan pertolongan pertama jika pengguna mengalami masalah kesehatan. Di pos ini, pengguna juga dapat mengukur suhu tubuh, mendapatkan masker, hingga obat-obatan. Bila tidak dapat ditangani, petugas kesehatan akan merujuk pengguna ke rumah sakit terdekat.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSurat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor SE 5 DJPU Tahun 2024 tentang Penggunaan SatuSehat Health Pass pada Pelaku Perjalanan Luar Negeri.
Baca SelengkapnyaSterilisasi yang dilakukannya dengan cara penyemprotan cairan disinfeksi khusus di area pesawat sesuai dengan standar operasional dan prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPenetapan kebijakan itu sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern) oleh WHO.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kewaspadaan tersebut, di antaranya mewajibkan kembali pengisian deklarasi kesehatan secara elektronik atau e-HAC.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya