Pemerintah Akui Jumlah Vaksinasi Covid-19 Masih di Bawah China dan Amerika
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui bahwa jumlah vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih kurang jika dibandingkan dengan China dan Amerika Serikat. Dia menyebut hingga kini sebanyak 26,9 juta masyarakat Indonesia sudah disuntik vaksin Covid-19.
Erick mengatakan jumlah ini memang membuat Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan capaian vaksinasi tertinggi. Kendati begitu, Indonesia tak bisa berpuas diri sebab capaian vaksinasi tersebut masih kurang apabila dibandingkan dengan negara populasi besar lainnya.
"Kalau kita lihat perbandingan kita dengan vaksinasi daripada negara besar lain seperti China, Amerika, kita masih di bawah," kata Erick Thohir saat menyambut kedatangan vaksin Covid-19 Tahap ke-14 sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (31/5).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
Untuk itu, dia menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah vaksinasi di Indonesia. Hingga kini, total ada 92,9 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah tiba di Indonesia.
"Ini yang harus kita tingkatkan. Karena kita tahu, dengan vaksinasi justru ini membantu kita mencegah daripada penularan, mencegah dari kematian, dan yang terpenting juga untuk ekonominya sendiri," kata dia.
Erick meyakini percepatan vaksinasi dapat mencegah pengurangan tenaga kerja dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Hanya saja, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan meski telah divaksin.
"Vaksinasi game changer tetapi vaksinasi tanpa didukung oleh protokol kesehatan oleh masyarakat ini menjadi sesuatu yang tidak bisa sustainability atau berkelanjutan," tuturnya.
Dia pun mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama mensukseskan program vaksinasi Covid-19. Dengan begitu, ekonomi nasional yang sempat terkontraksi dapat tumbuh positif kembali.
"Saya berharap dengan kerja keras pemerintah kami berharap rakyat Indonesia juga bisa bergotong-royong. Kita berharap juga dengan tadi percepatan vaksinasi ini kita mengharapkan Indonesia secara ekonomi bisa tumbuh lagi," ujar dia.
"Kami berharap juga dukungan daripada masyarakat segala golongan, disiplin terhadap protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan," sambung Erick Thohir.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya