Pemerintah Antisipasi Puncak Omicron 35-65 Hari ke Depan
Merdeka.com - Pemerintah mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron. Diperkirakan puncak kasus Covid-19 terjadi dalam waktu 35-65 hari ke depan.
"Antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi itu yang memang harus dipersiapkan masyarakat," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers, Minggu (16/1).
Budi menjelaskan, perkiraan puncak kasus Omicron itu belajar dari sejumlah negara yang telah mengalami puncak. Sejumlah negara mengalami kenaikan kasus yang cepat dan tinggi, dalam kurun waktu 35-65 hari.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Apa yang dibahas dalam rapat Kabinet? Seluruh menteri hadir untuk mengikuti arahan presiden terkait kerja pemerintahan.
Hal itu telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas hari ini.
"Jadi di ratas tadi telah kami update ke bapak presiden bahwa beberapa negara sudah mengalami puncak kasus omicron dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi waktunya berkisar 35-65 hari," ujar Budi.
Sementara di Indonesia memang pertama kali teridentifikasi kasus Omicron pada sekitar pertengahan Desember 2021. Namun, kenaikan kasus terjadi di awal Januari 2021. Maka itu dalam satu atau dua bulan ke depan diingatkan untuk waspada.
"Jadi tergantung kita melihatnya dari mana. Indonesia pertama kali kita teridentifikasi pertengahan Desember tapi kasus kita mulai naik awal Januari," kata Budi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tidak merinci program apa saja yang harus difokuskan. Dia hanya pesankan program kerja dari presiden terpilih 2024 yang harus diakomodir.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaUsai diguyur hujan pada Minggu malam, tingkat polusi udara Jakarta pada Senin pagi terpantau masih masuk kategori tidak sehat
Baca SelengkapnyaJokowi membacakan pidato tentang Rancangan Undang-Undang atau RUU APBN 2024 beserta nota keuangannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat kabinet paripurna. Dalam pengantarnya, Jokowi memperingatkan adanya keadaan genting terkait kondisi dunia
Baca SelengkapnyaAcara ini akan dihadiri kepala negara hingga delegasi yang jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Baca SelengkapnyaJika tidak diantisipasi, tren gelombang panas ini dapat mendorong inflasi. Ini karena kelangkaan bahan pangan akibat turunnya produksi.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan secara singkat terkait penyelenggaraan PON XXI nanti.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi lalu mewanti-wanti menterinya untuk betul-betul waspada terkait penyebaran wabah monkeypox (mpox).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya