Pemerintah Bantah Keruk Kekayaan Papua: Keluar Rp46,1 T, Pendapatan Rp12,6T
Merdeka.com - Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menepis jika banyak pihak yang menyebutkan pemerintah mengambil kekayaan Papua dan Papua Barat. Justru, kata Mahfud, pengeluaran yang dikeluarkan untuk dua daerah tersebut lebih besar ketimbang pendapatannya. Data tersebut diungkap dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Sering orang menggunjingkan pajak Papua kaya. Direkrut hartanya untuk keperluan negara, Papua miskin, tidak kebagian. Itu tidak benar, karena itu datanya, dari Menkeu yang terakhir, disampaikan di rapat kabinet," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/5).
Dia membeberkan untuk Papua, pemerintah telah keluarkan uang Rp46 Triliun. Sedangkan pendapatannya hanya Rp 12 Triliun.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
-
Kenapa Kemendag berikan bantuan ke Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Bagaimana partai Papua bantu ekonomi? Adapun sejumlah misi yang akan diemban Partai Kasih, diantaranya, memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga, karena maju mundurnya suatu bangsa sangat tergantung kepada kehidupan keluarga itu sendiri. Kemudian, memberantas kemiskinan menuju Indonesia yang sejahtera.'Membuka lapangan pekerjaan bagi yang putus sekolah dan yang tidak bersekolah, memberikan pelatihan dan kursus,' jelasnya.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
"Pendapatan dari Papua itu, dari pajak Bea Cukai dan sebagainya baik perusahaan Papua yang beroperasi di Jakarta maupun beroperasi di Papua sendiri, itu pendapatannya sebesar Rp12,6 T. Belanjanya adalah Rp 46,1 T, itu Papua. Jadi Rp12 T berbanding Rp46 T," bebernya.
Sementara itu, di Papua Barat, pemerintah kata Mahfud, harus mengeluarkan anggaran Rp19,2 triliun. Sedangkan pendapatannya hanya Rp5,5 triliun.
"Papua Barat berapa pendapatannya? 5,5 T. Itu pendapatan dari pajak dan bea cukai Papua Barat. Sedangkan belanjanya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat di sana itu Rp19,2 T. Itu saudara kebijakan umum," ungkapnya.
Sebab itu, dia mengatakan, pemerintah saat ini tetap melakukan pendekatan kesejahteraan. Sehingga membuat masyarakat lebih damai.
"Itu saudara kebijakan umum, pemerintah tetap melakukan kebijakan kesejahteraan, damai tanpa kekerasan dan tanpa bedil/senjata. Itu prinsip dasarnya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada pemerintah provinsi di Papua yang mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 10 persen.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaRealisasi sementara pendapatan negara sepanjang tahun 2024 tumbuh 2,1 persen.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp6,22 triliun.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca Selengkapnya