Pemerintah Butuh Oposisi, JK Nilai Parpol Pendukung Sudah Aman
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai koalisi pemerintahan Presiden-Wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah cukup aman. Sebab, sudah menguasai 60 persen lebih suara di DPR.
Kondisi ini berbeda saat Jokowi dan dirinya di Pilpres 2014 lalu. Saat itu, kata JK, partai koalisi yang mengusungnya hanya memiliki suara 41 persen. Sehingga untuk mencapai 50 persen, beberapa partai merapat, seperti PAN, PPP dan Partai Golkar.
"Sekarang koalisi yang mendukung Pak Jokowi sudah 60 persen. Artinya bahwa sudah cukup aman pemerintah ini di DPR sebenarnya," kata JK di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (2/7).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menurut Bahlil merasa nyaman di Kabinet Jokowi? 'Saya nyaman-nyaman aja, tuh. Mungkin Ibu Risma kali. Kami nyaman-nyaman aja, ratas terus. Kami komunikasi baik semuanya,' kata Bahlil, usai menghadiri acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
Meski demikian, kata JK, partai koalisi yang masuk pemerintah bisa tetap memberikan kritik pada pemerintahan yang didukung. Kritik membangun, jelas JK, sangat baik untuk kerja pemerintah ke depannya.
"Karena dibutuhkan, pemerintah juga butuh kritik. Di samping oposisi juga, partai pemerintah juga kadang mengkritik juga pemerintah di DPR," ungkap JK.
Soal kemungkinan partai oposisi ikut bergabung, lanjut JK, keputusan ada pada Jokowi maupun Ma'ruf.
"Saya tidak tahu itu kebijakan Pak Jokowi sendiri. Itu urusannya Pak Jokowi dan Pak Maruf Amin nanti," ungkap JK.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai koalisi pengusung bacapres Ganjar Pranowo diyakini semakin solid. Koalisi saat ini, fokus menyusun dan menjalankan strategi untuk memenangkan Pilpres.
Baca SelengkapnyaHasan pun menilai wajar bila presiden ditinggalkan jelang akhir masa jabatan.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Mahfud telah mempetakan tokoh-tokoh yang telah mendukung mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 dimenangkan oleh Jokowi-Maaruf dan Partai PDIP.
Baca SelengkapnyaAirlangga memperingatkan agar tak ada pihak-pihak yang berniat mengganggu hubungan antar parpol di KIM
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaPAN mempertanyakan tolak ukur JK membandingkan kepemimpinan Jokowi dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaKoalisi besar yang dimiliki Prabowo dinilai mencerminkan demokrasi Indonesia yang kuat.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya