Pemerintah Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta Kekerasan di Papua
Merdeka.com - Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) mendesak pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta (TPF) dalam aksi kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Papua, Senin (13/9).
“Kami mendorong dibentuk tim pencari fakta (TPF) untuk mengusut kekerasan di Kiwirok tersebut. Sebabnya, awal mula peristiwanya masih samar sehingga harus terjawab tuntas. Ada dugaan aksi pembakaran itu pecah setelah adanya baku tembak antara KKB dengan aparat," kata anggota pengarah FSK Nursyahbani Katjasungkana melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/9).
Dia memandang peristiwa yang mengakibatkan seorang tenaga kesehatan (nakes) meninggal dan dua nakes perempuan lainnya juga mengalami kekerasan seksual, serta rentetan kekerasan sebelumnya tidak dapat dilihat sebagai kejahatan kriminal biasa.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
FSK berharap pemerintah pusat dan pemda Papua mengambil tindakan yang perlu untuk menjaga keamanan pada tempat-tempat pelayanan publik yang esensial seperti puskesmas, rumah sakit, atau pun praktek dokter serta tempat layanan publik lainnya.
Nursyahbani menambahkan laporan TPF nantinya dapat menjadi dasar bagi pemerintah pusat bersama pemda Papua untuk membuka kembali dialog antara Jakarta dan Papua demi menyelesaikan persoalan Papua. Menurutnya, TPF penting untuk menghindari segala macam spekulasi yang menimbulkan misleading information and action atas kekerasan tersebut.
TPF bisa dibentuk terdiri dari perwakilan pemerintah, perguruan tinggi, kelompok independen, dan LSM Papua serta Komnas HAM/perwakilan Papua dan Komnas Perempuan. Dengan demikian bisa diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang peristiwa-peristiwa kekerasan yang terjadi sampai dengan kekerasan yang terjadi terhadap nakes/puskesmas Kiwirok ini.
Nursyahbani sendiri menyesalkan aksi kekerasan tersebut.
"Kekerasan terhadap nakes tersebut amat disesalkan terutama di saat masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Papua khususnya sangat membutuhkan tenaga kesehatan, terutama dalam menghadapi pandemi," tutupnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaSatu orang ditemukan selamat usai bersembunyi di semak-semak dalam kondisi luka terkena panah.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat melakukan penanganan terhadap persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban yang sehari-hari berjualan gorengan diduga mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaMenteri Arifah meminta agar masyarakat makin peduli dengan kondisi anak-anak di sekitarnya. Jika kepedulian masyarakat terbentuk, anak-anak akan lebih terjaga.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca Selengkapnya