Pemerintah Didesak Panggil Dubes Myanmar Terkait Penangkapan 16 Nelayan Aceh
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Pemerintah Aceh untuk merespon cepat terkait penangkapan 16 nelayan asal Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur yang ditangkap di Myanmar.
Anggota Komisi I Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan DPRA, Iskandar Usman Al Farlaky mengatakan, dalam rapat paripurna kemarin di hadapan Plt Gubernur Aceh menyampaikan, bila pemerintah lambat merespon, dikhawatirkan nelayan asal Aceh itu bisa diperlakukan seperti pemerintah Myanmar memperlakukan etnis Rohingya.
"Sampai pagi ini, ke 16 nelayan Aceh Timur ini belum bisa ditemui oleh pihak Konsuler KBRI di Kota Yangoon, karena harus mendapat izin tertulis dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Myanmar. Dan izin tertulis itu belum didapatkan sampai sekarang," kata Iskandar Usman Al Farlaky, di Banda Aceh, Selasa (13/11).
-
Siapa yang mengkoordinasikan Pengungsi Rohingya di Aceh? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sejumlah warga yang mengungsi tersebut sudah adanya kesepakatan sebelumnya.'(Rohingya) Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima.
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar? Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.
-
Kenapa Rohingya diantar ke kantor Gubernur? Sebelumya, warga berniat menurunkan pengungsi Rohingya ini di Kantor Imigrasi Banda Aceh. Namun karena kantor tersebut sedang dalam renovasi dan tak ada satupun orang, warga akhirnya membawa pengungsi ke kantor gubernur.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Dimana Ganjar Pranowo berdialog dengan nelayan? 'Ada bajak laut,' kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. 'Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah,' ujar nelayan.
Iskandar berharap, pemerintah Aceh bisa memberikan solusi yang tepat untuk memulangkan ke 16 nelayan tersebut. Perlu segera mendesak pemerintah pusat dan Kedutaan Myanmar yang ada di Jakarta agar mendapatkan respon positif untuk bisa membebaskan nelayan itu.
"Dengan ada desakan dari Aceh bisa membuat Kedubes Myanmar dapat berkomunikasi dengan Kemendagri Myanmar nantinya," tukasnya.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak, nelayan asal Aceh itu bukan hendak mencuri ikan di negara lain. Akan tetapi, akibat mesin KM Bintang Jasa 2 rusak saat sedang berlayar, sehingga terdampat ke perairan negara lain.
"Mereka harus segera diselamatkan dan segera dibawa pulang ke Aceh," ujar Iskandar Usman.
Menyikapi hal itu, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengaku sudah mencoba untuk berkomunikasi para pihak di Yangon, Myanmar. Meskipun belum mendapatkan informasi yang pasti, tetapi pemerintah Aceh akan terus berusaha untuk membantu nelayan asal Aceh di sana.
Meskipun, Nova mengaku persoalan itu merupakan kewenangan pemerintah pusat sesuai tugas pokok dan fungsi dalam perspektif ketatanegaraan, tetapi demi kemanusian Pemerintah Aceh tetap mengupayakan untuk membantu mereka agar bisa segera dipulangkan kembali.
"Kemarin ada kontak kita sebenarnya di Yangoon, tetapi ketika di Yangoon pun mereka tidak tahu ada nelayan Indonesia yang ditangkap," kata Nova Iriansyah.
Kendati demikian, Pemerintah Aceh akan terus mencari informasi keberadaan dan perkembangan penangkapan 16 nelayan asal Aceh Timur itu. "Kita siap siaga untuk bertemu pihak Kedubes Myanmar. Memang itu jalur yang disepahami internasional. Kita tidak mungkin mengontak langsung ke pemerintah Myanmar, karena kita kan provinsi, itu jalur diplomasinya," ungkap Nova.
Nova mengaku memang cukup khawatir dengan kondisi nelayan asal Aceh di Myanmar yang ditahan sekarang. Karena selama ini Myanmar sebagai negara mengedepan militer dalam setiap tindakan.
"Ada Perpres Nomor 125 tentang Pengungsi. Tapi bersentuhan juga tentang, ya itu yang hanyut itu, tidak boleh orang hanyut dianggap mencuri, tidak boleh orang hanyut itu dianggap pengungsi," kata Nova, seraya mengatakan telah mengontak pihak Kemenkopolhukam RI.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaMPU Aceh mendesak Presiden Jokowi segera turun tangan menangani pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaDia akan berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung kondisi pariwisata.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski menolak kedatangan pengungsi Rohingya, warga Aceh tetap memberikan bantuan berupa makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaAceh menjadi wilayah yang kerap disinggahi pengungsi Rohingya. Mereka datang dengan kapal secara ilegal.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca Selengkapnya