Pemerintah Didesak Segera Distribusi APD Tenaga Medis Secara Merata ke Daerah
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendesak pemerintah untuk segera mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga medis di daerah-daerah. Hal ini demi menjaga keselamatan mereka agar tak terpapar virus corona (Covid-19) saat menangani pasien positif.
"Pemerintah harus segera mendistribusikan APD sesuai panduan Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) untuk pencegahan dan pengendalian coronavirus (nCoV) ke tenaga medis hingga ke daerah-daerah. Ini mendesak," kata Usman Hamid dalam keterangan persnya, Sabtu (21/3).
Menurut dia, para tenaga medis berada di garda terdepan dalam menangani virus corona. Terlebih, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah memerintahkan menterinya untuk memberikan perlindungan maksimal kepada tenaga medis.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
"Keselamatan mereka terancam jika tanpa perlindungan pemerintah sementara mereka ada di lini paling depan penanganan virus," ucap Usman.
Adapun desakan ini disampaikannya menanggapi ancaman mogok kerja yang dilakukan tenaga medis di Kendari, Sulawesi Tenggara. Tenaga medis itu mengancam mogok karena minimnya APD untuk menangani pasien corona.
Usman menilai mogok massal pekerja kesehatan di Kendari benar-benar bisa terjadi apabila pemerintah tidak menjamin hak-hak mereka. Bahkan, kata dia, aksi ini bisa meluas ke wilayah lainnya.
'Dalam situasi darurat ini, jika hak tenaga medis tidak dipenuhi, hak atas kesehatan masyarakat dalam bahaya serius," tuturnya.
Untuk itu, dia menyebut mau tak mau pemerintah harus segera memenuhi hak-hak para dokter, perawat, bidan atau pekerja kesehatan lainnya. Termasuk, memastikan peralatan, pelatihan dan dukungan psikologis yang memadai.
Disisi lain, Usman meminta agar koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah ditingkatkan serta harus transparan kepada masyarakat. Sehingga, tak ada informasi dan data yang tutup-tutupi kepada masyarakat.
"Prioritas negara saat ini harus benar-benar difokuskan untuk memenuhi hak atas informasi dan hak kesehatan seluruh lapisan masyarakat," jelas dia.
Sebelumnya, pemerintah menuturkan kebutuhan logistik APD dan masker untuk tenaga medis di daerah dalam menangani Corona sudah tersedia. Kedua perlengkapan sebagai perlindungan tersebut akan dikirimkan ke dinas kesehatan masing-masing provinsi.
"Kami sudah siapkan sekitar 10.000 APD, kemudian masker juga lebih dari 150.000 juga sarung tangan," ujar Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers melalui siaran Live di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (20/3).
Logistik ini untuk mendukung pelayanan perawatan di rumah sakit yang menangani COVID-19. Para pelaksana di rumah sakit dapat mengakses APD, sarung tangan, dan masker melalui dinas kesehatan setempat.
Reporter: Lisza EgehamSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDoni menjadi Kepala Satgas Penanganan Covid-19 saat wabah SARS-CoV-2 melanda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta program kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat cepat dilakukan.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaDari dalam mobil ambulans, petugas mengatakan sedang membawa pasien kode merah, yang artinya sangat darurat
Baca SelengkapnyaSelama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berharap Indonesia tidak lagi kekurangan tenaga dokter spesialis.
Baca Selengkapnya