Pemerintah Diminta Beri Perhatian Khusus untuk Anak-Anak Terpapar Kabut Asap
Merdeka.com - Pemerintah diharapkan memberikan perhatian khusus pada anak anak yang terpapar kabut asap, terutama di daerah Pekanbaru, Riau. Pasalnya kondisi udara di Riau sudah sangat mengkhawatirkan dan berdasarkan indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) telah menunjukkan status 'tidak sehat'.
Ketua Yayasan Anak Masa Depan Indonesia (AMDI), Clara Tampubolon mengatakan, pemerintah harus serius memberikan bantuan kesehatan untuk anak anak, terutama balita. Jangan sampai kasus Elsa Pitaloka dan M Husein Saputra kembali terjadi.
Untuk diketahui, Elsa baru berusia 4 bulan saat menghembuskan napas terakhirnya. Ia meninggal karena mengalami radang paru paru serta radang selaput otak. Infeksi saluran pernapasan akut akibat terkena asap kebakaran hutan dan lahan.
-
Kapan Damkar Kota Tasikmalaya membantu bocah? “Minggu 30 juli 2023 Damkar Kota Tasikmalaya kedatangan orang tua dari ananda Muhammad Gabriel yang kepalanya tersangkut kaleng wafer,“ tulis akun Instagram @damkar_kota_tasikmalaya113.
-
Bagaimana Damkar Tasikmalaya membantu bocah? Mereka juga dibantu alat potong gerinda kecil untuk membelah mulut kaleng. Pelan-pelan, mulut kaleng bisa terbuka. Walau demikian, kaleng tak bisa langsung dilepas karena masih tersangkut di sejumlah sisi.
-
Siapa yang perlu melindungi anak? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Dimana anak terdampak bisa cari bantuan? 'Para profesional akan dapat menyarankan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh anak maupun keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan mental terkait judi online,' ungkapnya.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Bagaimana Kemensos tangani disabilitas anak? 'Saya melihat beberapa kasus di sentra atau balai. Menurut saya masih kurang bagaimana menangani dan membimbing anak disabilitas. Salah jika kita memvonis tuna netra hanya bisa diberikan pelatihan musik.'
Sementara Husein, seorang bayi berusia 28 hari menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada Selasa (6/10). Dia menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), diduga akibat terpapar kabut asap yang melanda Palembang.
"Sederet nama nama lain dari anak anak yang terkena gangguan kesehatan dan pernapasan akibat paparan asap kebakaran tentu masih banyak lagi. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada mereka. Karena anak anak masih belum memiliki ketahanan tubuh seperti orang dewasa," katanya, Minggu (22/9).
Selain itu, dia mengungkapkan, pihaknya juga telah menurunkan tim untuk memberikan bantuan kepada anak anak yang terpapar asap Karhutla. Untuk itu, AMDI mengajak semua pihak untuk tergerak dan berpartisipasi memberikan bantuan kepada mereka.
"Atas dasar tersebut, AMDI tergerak untuk membantu dan meringankan beban saudara saudara di Riau yang terdampak kabut asap dengan menyalurkan donasi berupa masker N95, nebulizer, vitamin dan beberapa bantuan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak," jelasnya.
Clara menjelaskan, bantuan donasi bisa dilakukan melalui rekening Bank Mandiri AMDI 1220007778619. "Batas akhir sumbangan sampai tanggal 23 September 2019. Untuk transfer mohon untuk melakukan penambahan angka 1 di akhir jumlah sumbangan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap ada kebakaran lahan di lokasi perusahaan, masyarakat yang jadi korban, mulai masalah kesehatan hingga proses pembelajaran dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaMemburuknya polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar bisa menjadi penghambat tumbuh kembang anak.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan, Peringatan Hari Anak Nasional diwarnai kabar dari IDAI soal maraknya kasus cuci darah anak-anak.
Baca SelengkapnyaWamendagri Ribka Haluk kembali menekankan soal bahaya stunting dan gizi buruk pada anak-anak dan ibu hamil
Baca Selengkapnya