Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah diminta punya SOP jelas soal pengelolaan masjid di lingkungan perkantoran

Pemerintah diminta punya SOP jelas soal pengelolaan masjid di lingkungan perkantoran Jumpa pers Rumah Kebangsaan. ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti

Merdeka.com - Rumah Kebangsaan dan Dewan Pengawas P3M (Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat) melakukan survei dan penelitian terhadap 100 masjid yang ada di lingkungan kantor kementerian, lembaga negara, dan BUMN. Hasilnya 41 masjid terindikasi sebagai tempat penyebaran paham radikal khususnya melalui khotbah Salat Jumat.

Atas temuan ini, Ketua Dewan P3M, Agus Muhammad, meminta kepada pemerintah agar memiliki SOP yang jelas dalam pengelolaan masjid di lingkungan kantor masing-masing. Menurut Agus, indikasi radikal ini bisa saja karena pemerintah tidak peduli dan sibuk dengan urusan pemerintahan sehingga tak ada pengawasan dalam pengelolaan masjid.

"Mestinya pemerintah punya SOP jelas bagaimana masjid pemerintah dikelola. Apa yang mesti boleh dan tidak boleh. SOP dibuat dan dijalankan di masjid-masjid pemerintah yang membawa bendera negara," kata Agus dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (8/7).

Temuan ini, kata Agus, sifatnya hanya indikatif dan bukan merupakan kesimpulan. Dalam survei ini pihaknya hanya menganalisis dari rekaman audio maupun video khotbah Jumat yang disampaikan para khatib selama sebulan dari 29 September-21 Oktober 2017.

"Kami hanya dengar rekaman, tidak depth interview dan lakukan penelitian mendalam terhadap masjid-masjid itu. Meski bersifat indikatif dan bukan konklusif bisa dibaca bahwa indikasinya seperti ini. Bisa saja di bawah tidak seradikal yang kita perkirakan tapi bisa juga sebaliknya fakta di lapangan jauh lebih radikal," jelasnya.

Dewan P3M dan Rumah Kebangsaan memberi rekomendasi kepada pemerintah baik kementerian, lembaga negara dan BUMN agar lebih peduli terhadap masjid-masjid yang membawa bendera pemerintah. Dengan demikian gejala radikalisasi bisa dicegah.

Selain itu Agus berharap agar Dewan Masjid Indonesia (DMI) melakukan pendalaman terhadap temuan lembaganya sehingga tindakan selanjutnya bisa segera ditentukan. Ia juga mengajak ormas-ormas Islam yang moderat agar lebih aktif berdakwah di masjid-masjid di lingkungan kantor pemerintahan.

"Kami juga mengajak masyarakat agar lebih peduli dan jika ada indikasi radikalisme laporkan ke pihak-pihak terkait. Sebaiknya jangan di-posting di media sosial karena akan membuat kegaduhan. Laporkan ke pihak terkait agar mereka melakukan pencegahan," jelas dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.

Baca Selengkapnya
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!

DMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.

Baca Selengkapnya
Respons Kemenag soal Wacana Pembentukan Kementerian Haji di Kabinet Prabowo-Gibran
Respons Kemenag soal Wacana Pembentukan Kementerian Haji di Kabinet Prabowo-Gibran

Cak Nanto menilai diperlukan kajian yang mendalam apabila pemerintah baru akan membentuk kementerian khusus haji.

Baca Selengkapnya
Satpol PP dan Tim Pakem Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Satpol PP dan Tim Pakem Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut

Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Tolak Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Ketum Muhammadiyah Tolak Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

Tujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.

Baca Selengkapnya
Ini Kata Muhammadiyah Soal Ormas Keagamaan Boleh Kelola Tambang
Ini Kata Muhammadiyah Soal Ormas Keagamaan Boleh Kelola Tambang

Mu'ti menyebut ada persyaratan jika ormas keagamaan akan mengelola tambang.

Baca Selengkapnya
Tokoh Muhammadiyah dan NU Nilai Pansus Haji Tak Perlu, Ini Alasannya
Tokoh Muhammadiyah dan NU Nilai Pansus Haji Tak Perlu, Ini Alasannya

Sejumlah tokoh Muhammadiyah dan NU sepakat menilai Pansus Angket Haji belum perlu dilakukan, kenapa?

Baca Selengkapnya
PNS Situbondo Diperiksa Usai Diduga Kampanye saat Beri Bantuan ke Masjid
PNS Situbondo Diperiksa Usai Diduga Kampanye saat Beri Bantuan ke Masjid

Imam ditengarai terlibat politik praktis dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
JK Dukung Kemenag soal Aturan Larangan Speaker Luar Masjid saat Ramadan: Supaya Syahdu
JK Dukung Kemenag soal Aturan Larangan Speaker Luar Masjid saat Ramadan: Supaya Syahdu

JK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Bikin Regulasi Tambang Untuk Ormas Agama: Banyak Komplain, Kenapa Hanya Perusahaan Besar
Jokowi Ungkap Alasan Bikin Regulasi Tambang Untuk Ormas Agama: Banyak Komplain, Kenapa Hanya Perusahaan Besar

Jokowi mengatakan, izin mengelola tambang bagi organisasi keagamaan bertujuan untuk pemerataan ekonomi.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Bukan PKB, Menag Yaqut Bertemu Jokowi di Istana Bahas Ini
Bukan PKB, Menag Yaqut Bertemu Jokowi di Istana Bahas Ini

Presiden Jokowi bertemu Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (4/10).

Baca Selengkapnya