Pemerintah Diminta Segera Distribusikan Alat Pendeteksi Corona ke Semua Daerah
Merdeka.com - Anggota DPR RI Mulyadi mendesak pemerintah pusat untuk segera mendistribusikan alat pendeteksi virus Covid-19 atau Corona di setiap daerah yang ada di Indonesia. Menurutnya, hal ini perlu segera dilakukan agar setiap daerah di Indonesia memiliki respon yang cepat dalam pencegahan penyebarluasan virus tersebut.
"Pemerintah harus bertindak cepat dalam mendistribusikan alat pendeteksi virus Covid-19 ke setiap daerah di Indonesia," jelas Mulyadi di Jakarta, Selasa (17/3).
"Bila setiap daerah memiliki alat pendeteksi corona, Insya Allah langkah-langkah pencegahan juga dapat segera dilakukan," imbuhnya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang dideteksi oleh alat dari Jogja? Dikutip dari berbagai sumber, saat gempa CIanjur pada 21 November 2022, tim dari UGM mengklaim sudah mendeteksi tanda-tanda gempa beberapa hari sebelumnya.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana cara meningkatkan deteksi dini HIV di Indonesia? 'Selain itu, tes HIV mandiri menggunakan Oral Fluid Test juga diperkenalkan untuk meningkatkan deteksi dini,' tambahnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat telah membeli sebanyak 10.000 alat tes pendeteksi virus tersebut. Alat ini digadang-gadang memiliki respon yang cepat dalam mendeteksi virus corona dari sampel cairan tubuh.
Pun demikian alat tersebut hanya berada di beberapa daerah di Indonesia. Sumatera Barat (Sumbar) yang menjadi tanah kelahiran wakil rakyat tersebut hingga kini masih termasuk daerah yang belum mendapatkan alat tes tersebut.
Oleh karenanya, dia ingin pemerintah segera menyalurkan alat tes ke setiap daerah agar penyebaran virus di masyarakat dapat segera terdeteksi.
"Alat ini memiliki respon yang cepat dalam mendeteksi virus dari sampel cairan tubuh, karena itu setiap daerah termasuk Sumbar harus memiliki alat tersebut," kata dia.
Selain itu Anggota Komisi III DPR RI tersebut juga mendorong pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah terkait pendistribusian alat tersebut. Dirinya tidak ingin masyarakat menjadi korban hanya karena miskomunikasi antara pemda dan pusat.
"Pemda dan pemerintah pusat juga harus bekerja sama dan secara proaktif menjalin komunikasi terkait alat ini supaya penyebaran virus dapat kita cegah bersama sehingga masyarakat kita pun juga terlindungi," kata bacagub Sumbar ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKPK bakal segera menetapkan pihak yang akan dijadikan tersangka dan lakukan penahanan
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah sejumlah lokasi terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) penanganan Covid-19 di Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca Selengkapnya