Pemerintah diminta tak tinggal diam atas pembantaian di Aleppo
Merdeka.com - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengutuk aksi pasukan rezim Suriah yang melakukan pembantaian terhadap sejumlah warga sipil di Aleppo. Aksi itu harus disikapi serius oleh negara-negara muslim setiap negara atas peristiwa yang terjadi di Aleppo bagian timur itu.
Sekitar 500-an massa HTI turun ke jalan mengutarakan sikapnya dalam aksi damai yang dilakukan di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (16/12) pagi.
"Mengutuk dengan keras tindakan rezim Bashar Assad dan sekutunya, rezim Putin, yang tanpa belas kasihan sedikit pun membantai rakyat sendiri," kata Humas HTI Jabar Luthfi Afandi, di sela aksinya.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Kenapa bom itu dibiarkan? 'Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,'
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dia mengatakan, sejauh ini warga tak berdaya atas serangan keji yang dilakukan rezim Bashar dan sekutunya. Mereka menyerang menggunakan senjata berat dan bom yang dikembangkan manusia.
Lanjut dia, Aleppo bagian timur diserang dengan ratusan bom kecil hingga membuat wilayah tersebut lenyap dengan puing-puing. Seperti diutarakan Duta Besar Prancis untuk PBB Francois Delattre.
Menurutnya, jika ini dibiarkan bisa menjadi salah satu pembantaian terbesar terhadap warga sipil sejak perang dunia kedua. Oleh karena itu pihaknya mengecam sikap para penguasa negeri muslim yang tak segera bertindak melihat warga muslim Aleppo diperlakukan penguasa secara semena-mena.
"Kami juga mengecam sikap penguasa kaum muslimin yang diam dan lepas tangan dengan kondisi itu. Saudia Arabia, Indonesia yang diam. Dorongan ayo lakukan untuk mengirim tentara Indonesia jangan hanya mengecam. Turki punya tentara, Arab Saudi. Di Suriah enggak bisa hanya kirim makanan," imbuhnya.
Pihaknya juga kemudian menyerukan pada umat Islam di negeri ini untuk memberikan daya apa saja yang dimiliki untuk menolong warga muslim di Aleppo. Apa yang terjadi di sana membuktikan bahwa umat Islam di dunia amat menantikan kehadiran kembali Khilafah Rasyidah yang bisa menyatukan umat dengan persatuan hakiki.
"Lalu dengan kekuatan itu membebaskan negeri muslim dan melindungi warganya termasuk Suriah dari penguasa dzalim," kata dia.
Dalam aksinya massa mengusung beberapa poster di antaranya 'Stop kebiadaban Rusia di Aleppo'. Mereka secara bergiliran melakukan orasi pengecaman terhadap pembantaian warga sipil di Aleppo. Aksi itu menutup hampir seperempat Jalan Diponegoro (depan Gedung Sate). Puluhan kepolisian mengawal aksi damai tersebut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah korban sipil akan terus berjatuhan oleh kebrutalan serangan Israel.
Baca SelengkapnyaSenjata mematikan Israel digunakan hingga 'melelehkan' tubuh para korban pengungsi Gaza yang wafat.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bom fosfor putih dianggap kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina
Baca SelengkapnyaRatusan mayat ditemukan dikubur secara massal di kompleks RS Al-Shifa dan RS Nasser di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPenyerangan brutal ini terjadi pada Kamis (25/1) di Gaza utara.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel gagal maju menuju desa Maroun al-Ras di Lebanon selatan dalam invasi daratnya.
Baca SelengkapnyaBanyak anak-anak dan pengungsi menjadi korban. Mereka dibakar hidup-hidup dalam serangan biadab yang dilancarkan Israel.
Baca SelengkapnyaTentara penjajah Israel bersembunyi dalam truk bantuan kemanusiaan lalu menembak warga dengan membabi buta.
Baca Selengkapnya