Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah diminta tegas cabut kewarganegaraan pengikut ISIS

Pemerintah diminta tegas cabut kewarganegaraan pengikut ISIS Ilustrasi ISIS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Para Anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menggunakan paspor wisata yang disalahgunakan untuk kegiatan politis. Kegiatan mereka demi kedaulatan negara lain, dengan perjuangan angkat senjata atau perang.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang, Hasan Abadi meminta pemerintah bersikap tegas dengan mencabut kewarganegaraan para pendukung ISIS asal Indonesia yang kini sudah di luar negeri.

"Pemerintah harus mencabut paspor dan kewarganegaraan mereka. Kan tidak boleh orang memiliki kewarganegaraan ganda, biarlah mereka menjadi kewarganegaraan ISIS," katanya, Sabtu (27/12).

Orang lain juga bertanya?

Sebelumnya muncul video tantangan perang dalam bahasa Indonesia dari anggota ISIS asal Malang, Jawa Timur untuk Panglima TNI Moeldoko, Polri termasuk Densus 88 dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama. Pria yang diindikasikan bernama Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al Yemeni al Indonesi itu menyampaikan tantangannya dalam video berdurasi 4 menit 1 detik yang diunggah di Youtube, Kamis (25/12) dengan nama akun al-faqir ibnu faqir. Video itu diduga dibuat di Syiria.

Hasan meminta pemerintah benar-benar tegas sebagai bentuk kewaspadaan menjaga keutuhan NKRI. Baginya, sebagai anggota Banser yang notabenenya anak organisasi NU, NKRI sudah final untuk dipertahankan.

Karena Undang-Undang Dasar 1945, katanya, secara subtansi sudah Islam. Ketuhanan Yang Maha Esa itu sudah bicara tauhid, kemudian nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dengan berkeadilan sosial, semua itu nilai-nilai yang diambil dari saripati Islam.

Syariat tidak harus dengan pembentukan negara Islam. Syariat Islam, katanya sudah jalan di negeri ini, tidak ada yang tidak sesuai dengan Islam. Cuma memang tidak dengan bahasa Arab seperti khilafah atau lainnya.

"Mereka ini juga sudah mengaku sebagai negara, padahal tidak ada satu pengakuan pun dari dunia internasional kalau mereka sebuah negara. Hanya mengaku-ngaku saja. Tidak ada kan negara ISIS," terangnya.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikabarkan bahwa pemain naturalisasi belum mengembalikan paspor mereka ke kedutaan, sehingga SOS meminta PSSI untuk ikut campur.
Dikabarkan bahwa pemain naturalisasi belum mengembalikan paspor mereka ke kedutaan, sehingga SOS meminta PSSI untuk ikut campur.

Save Our Soccer (SOS) merespons kabar adanya pemain naturalisasi yang belum mengembalikan paspor lamanya ke Kedutaan Belanda.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Beda dengan Luhut soal Wacana Dwi Kewarganegaraan bagi Diaspora, Menkumham Singgung Sumpah Pemuda
Beda dengan Luhut soal Wacana Dwi Kewarganegaraan bagi Diaspora, Menkumham Singgung Sumpah Pemuda

Menkumham Yasonna H Laoly merespon wacana dwi kewarganegaraan untuk diaspora yang tengah mencuat. Dia menyinggung isi Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tanggapi Menag Yaqut: Mas Anies Persis Sama Saya, NKRI Harga Mati
Cak Imin Tanggapi Menag Yaqut: Mas Anies Persis Sama Saya, NKRI Harga Mati

Cak Imin mengklaim dirinya dan Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.

Baca Selengkapnya
Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan
Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan

Masyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Ratusan Eks Anggota Jemaah Islamiyah se-Jabodetabek Deklarasi Patuh NKRI di Bekasi
Ratusan Eks Anggota Jemaah Islamiyah se-Jabodetabek Deklarasi Patuh NKRI di Bekasi

Deklarasi untuk patuh kepada pemerintah NKRI ini setelah para pendiri dan pimpinan JI sepakat membubarkan diri pada 30 Juni 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
NIK Dinonaktifkan Bisa Dihidupkan Lagi, Ini Caranya
NIK Dinonaktifkan Bisa Dihidupkan Lagi, Ini Caranya

NIK warga Jakarta yang sudah tidak aktif lagi 194.777. Penonaktifan ini untuk merapikan administrasi kependudukan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sudah Dideportasi, Begini Aksi & Teriakan Dua Bule Inggris di Atas Mobil Komando saat Ikut Demo Ojol
Sudah Dideportasi, Begini Aksi & Teriakan Dua Bule Inggris di Atas Mobil Komando saat Ikut Demo Ojol

Aksi dua WNA asal Inggris saat ikut demonstrasi bersama ribuan ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek.

Baca Selengkapnya
Berbakal Jago Bahasa Indonesia, 3 WNA Kedapatan Ajukan Paspor Indonesia
Berbakal Jago Bahasa Indonesia, 3 WNA Kedapatan Ajukan Paspor Indonesia

permohonan paspor Indonesia itu dimohonkan oleh CT dan OZM di gerai layanan paspor Tangcity Mal

Baca Selengkapnya