Pemerintah dinilai tak perhatikan pendidikan di Madrasah Diniyah
Merdeka.com - Keberadaan madrasah diniyah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dinilai kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Baik dari sarana dan prasarana, maupun kesejahteraan para pengajar.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur, Satuham mengatakan, dari jumlah 62 ribu madrasah diniyah (madin) yang tersebar di kabupaten/kota di Jatim, 90 persen tidak tersentuh kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan.
"Keberadaan madrasah diniyah kerap dikesampingkan. Padahal, madin menjadi tonggak pendidikan yang sekarang banyak diadposi sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta," ujarnya seperti dilansir Antara, Minggu (23/10).
-
Bagaimana madrasah didanai? Dana operasional madrasah berasal dari hasil pengelolaan air bersih desa yang dikelola oleh Aiptu Gunawan bersama warga. Sebanyak 340 warga yang menggunakan air bersih itu memberikan amal sebesar Rp1.000 per meter kubik.
-
Apa itu Madrasah Adabiah? Madrasah Adabiah atau yang diartikan 'Sekolah yang Beradab' ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Kemudian madrasah ini berubah menjadi Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiah pada tahun 1915. Mr. Assaat, merupakan salah satu alumni generasi awal Madrasah Adabiah.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
-
Apa yang dipelajari di madrasah? Madrasah itu berada tak jauh dari rumahnya di Dusun Plosogundi, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Ia ingin memastikan, proses belajar santrinya berjalan lancar.
-
Kenapa Madrasah Adabiah didirikan? Lahirnya Madrasah Adabiah Melihat situasi pendidikan yang sudah semakin membeludak, akhirnya banyak tokoh-tokoh terpelajar dan cendekiawan Minangkabau yang merintis sekolah non-pemerintah atau secara mandiri.Salah satunya Haji Abdullah Ahmad yang berhasil mendirikan Madrasah Adabiah tahun 1909.
-
Siapa pendiri Madrasah Adabiah? Madrasah Adabiah atau yang diartikan 'Sekolah yang Beradab' ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Kemudian madrasah ini berubah menjadi Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiah pada tahun 1915. Mr. Assaat, merupakan salah satu alumni generasi awal Madrasah Adabiah.
Satuham menjelaskan, saat ini banyak sekolah-sekolah umum memasukan nilai-nilai dalam mata pelajaran yang sebelumnya lekat dengan kurikulum yang diterapkan di madin.
Dia menyontohkan persoalan akidah ahlak, sejarah Islam, bahkan pelajaran-pelajaran yang sifatnya spesifik seperti Bahasa Arab, fikih, dan lain sebagainya sudah banyak diadaposi sekolah umum.
Namun, kata dia, pemerintah maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah menyinggung sama sekali keberadaan madin yang nyata-nyata memberikan kontribusi terhadap peralihan model pendidikan. Dari yang sifatnya konvensional dengan hanya mengajarkan mata pelajaran yang bersifat umum, menjadi model pendidikan yang terintegrasi.
"Padahal jelas, di madin selama ini sudah diterapkan baik madin yang ada di perkampungan maupun madin yang terdapat di Pondok Pesantren," jelasnya.
Ia mengatakan persoalan program full day school yang digagas Mendikbud Muhajir Effendy yang menimbulkan pro kontra di masyarakat hingga kini sebenarnya bisa selesai, apabila pemerintah memberikan wacana ataupun contoh mengenai keberadaan madin.
Harapannya, lanjut dia, agar siswa mendapat asupan ilmu yang terintegrasi baik umum maupun agama dalam hal ini ahlak, moral, dan lain sebagainya sudah sejak lama diterapkan di madin. "Kenapa sekarang diabaikan," ujarnya.
Ia berharap pemerintah mulai memberi perhatian lebih terhadap kebaradaan madin lantaran kondisinya saat ini cukup memrihatinkan. Perhatian yang harus diberikan, kata dia, baik dari sisi keberadaan sarana dan prasarana, kesejahteraan pengajar, maupun dari sisi kesamaan perlakuan dalam Undang-Undang Sisdiknas sehingga ke depan madin benar-benar menjadi lembaga formal. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir Effendy mengingatkan alokasi anggaran pendidikan bukanlah untuk sekolah kedinasan
Baca SelengkapnyaLayanan pendidikan kepercayaan di DIY masih diwarnai diskriminasi.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, pendidikan sering dipandang sebagai program. Sehingga dimonopoli oleh pemegang kewenangan, yaitu pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndikasi sekolah negeri sepi peminat sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. SD Negeri di Ponorogo tak dapat satu pun murid pada tahun baru.
Baca SelengkapnyaPesantren harus memberikan pengajaran kepada para santri tentang bidang ilmu pengetahuan umum lainnya
Baca SelengkapnyaMendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Baca Selengkapnya