Pemerintah dituding lamban tangani batu giok 20 Ton di Aceh
Merdeka.com - Penemuan batu giok super seberat 20 ton di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya telah menyita perhatian publik di Aceh. Pro kontra pun terjadi, terutama bila dikaitkan dengan kerusakan lingkungan hingga lambannya sikap pemerintah menyelesaikannya.
Lambannya penanganan kasus ini oleh pemerintah akhirnya membuat Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bidang hukum dan politik angkat bicara. Komisi I DPRA kemudian menyelenggarakan Rapat Kerja dengan multistakeholder membicarakan perihal itu pada hari Selasa (17/2) di gedung serba guna DPRA.
Menurut Ketua Komisi I DPRA, Abdullah Saleh yang juga merupakan putra asli daerah Nagan Raya mengungkapkan, seharusnya bila pemerintah cepat bersikap, konflik dan ketegangan ini tidak terjadi. Akan tetapi, pemerintah, khusus di Dinas Pertambangan, Energi dan Mineral (Distamben) Aceh tidak bersikap tegas.
-
Kenapa batu cincin itu penting? Menurut Profesor Arslan, batu ini milik seorang tokoh terkemuka di kota tersebut dan digunakan sebagai meterai. 'Kami memperkirakan kota ini berdiri pada abad ke-2 atau ke-3 M, yang menunjukkan sejarahnya selama 1.600 hingga 1.700 tahun. Hal ini tentu saja membantu mengidentifikasi individu.
-
Kenapa batu penting? Batuan mungkin tampak tidak terlalu penting bagi kebanyakan orang, tetapi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, bahkan batu berperan dalam evolusi manusia hingga saat ini.
-
Mengapa plakat batu penting? Tim ahli CSIC menyoroti pentingnya plakat batu tulis yang ditemukan, yang menunjukkan empat orang yang diidentifikasi sebagai prajurit, mengingat pakaian mereka yang dihias dan senjata yang mereka bawa.
-
Kenapa Baduy Dalam menerapkan aturan ketat? Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
-
Kenapa Rajah digunakan di Aceh? Rajah yang ada di Aceh cenderung digunakan sebagai metode pengobatan yang terkena serangan magis dan berbau klenik, seperti teluh, guna-guna, santet, dan sebagainya. Bahkan, nama-nama penyakit yang berkembang di masyarakat Aceh disebut Peunyaket Donya atau penyakit dunia.
-
Mengapa Bakaua Adat dilakukan? Tak hanya diiringi doa dan harapan, Bakaua Adat juga ada sesi penyembelihan kerbau yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
"Ini terjadi karena fenomena giok di Aceh saat ini hingga terjadi ketegangan karena pemerintah kurang pro aktif mengatasinya, seharusnya ini tidak perlu terjadi bila pemerintah muncul segera ke publik mengatasinya," kata Abdullah Saleh, Kamis (19/2) di Banda Aceh.
Katanya, dalam rapat kerja itu Abdullah Saleh lebih menekankan saat pemerintah mengambil keputusan agar lebih memperhatikan adat dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat setempat. Sehingga tidak menimbulkan ketegangan atau konflik baru nantinya dengan pemerintah.
Selain itu, Abdullah Saleh juga menegaskan bahwa, konflik yang sempat terjadi di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya penemuan giok seberat 20 ton ini tidak terjadi bila saling menghormati adat istiadat setempat. Pendatang semestinya menghargai apa kebiasaan yang ada di desa setempat.
"Harusnya konflik ini juga tidak perlu terjadi bila pendatang menghargai adat istiadat desa setempat, makanya pemerintah juga harus mencari solusi dengan memperhatikan adat setempat, karena jangan kan giok, semisal ada warga menangkap Rusa sendiri atau berdua, itu juga ada hak orang lain, karena itu barang yang tersedia di alam, begitulah adatnya," tukasnya.
Sementara itu Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh, Nasrul Sufi mengatakan, agar temuan giok ini tidak menimbulkan konflik, alangkah baiknya pemerintah membagikan batu giok idocrase super itu sama rata.
"Gampang cara selesaikannya, gampang saja caranya, yang menemukan diberikan, masyarakat diberikan dan jangan ribut-ribut, kalau begini pasti tidak ribut," harapnya.
Nasrul Sufi berharap giok tersebut tidak semuanya diambil oleh pemerintah. Karena giok yang diperkirakan idocrase itu memiliki hak-hak orang lain. "Karena kalau tidak ditemukan oleh masyarakat, pemerintah kan juga tidak tau," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Andap, masyarakat tidak akan langsung menolak kehadiran perusahaan tambang.
Baca SelengkapnyaTagar All Eyes On Papua viral sebagai bentuk protes penolakan pembangunan perkebunan sawit di Boven Digoel.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, tanah bekas tambang juga harus segera direklamasi.
Baca SelengkapnyaMentan meminta agar panitia pengadaan untuk bekerja maksimal dengan menjaga integritas dan melayani dengan sepenuh hati.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengingatkan para perusahaan tambang untuk memperbaiki kembali lahan usai menambang.
Baca Selengkapnya"Saya menganggap tambang timah tradisional ini legal," kata Patris
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Aceh sebelumnya dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa.
Baca SelengkapnyaLangkah itu dtempuh setelah mendengar keluhan warga di Kantor Kecamatan Parung Panjang, Minggu (19/11) sore kemarin.
Baca SelengkapnyaRibuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca SelengkapnyaDi Tarakan, dengan adanya Perwali maka setiap hari Kams seluruh pejabat dan ASN mengenakan Sesingal.
Baca Selengkapnya