Pemerintah durhaka bila tak beri gelar pahlawan nasional ke Soeharto
Merdeka.com - Sekumpulan masyarakat Menteng yang tergabung dalam Suara Hati Rakyat Indonesia tiba-tiba berkunjung ke kediaman Presiden ke-2 RI, Soeharto di kawasan Jl Cendana, Jakarta Pusat. Komunitas yang mayoritas beranggotakan ibu-ibu ini melakukan bersih-bersih di rumah Presiden yang berkuasa selama 32 tahun itu.
Penggagas Suara Hati Rakyat Indonesia, Ilham Ilyas, mengatakan selain melakukan bersih-bersih di rumah Soeharto, mereka juga mendesak pemerintah agar menyematkan gelar pahlawan nasional pada pria dikenal dengan sebut The Smiling General itu.
"Pemerintah akan durhaka kepada Soeharto lantaran tidak menghargai pengabdian yang telah diberikan kepada Ibu Pertiwi. Karena selama ini bukan penghargaan yang diberikan pada beliau (Presiden Soeharto) tapi hinaan. Pemerintah akan durhaka apabila tidak memberikan gelar pahlawan," kata Ilyas, di sela kegiatannya membersihkan rumah Soeharto, Rabu (3/6).
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Mengapa Soeharto merasa tidak percaya diri? Soeharto masih mengingat sosok wanita itu. Tapi dia sempat tidak percaya diri alias tidak pede. “Apa Dia Akan Mau?“ Apa Orang Tuanya Akan Memberikan?“ Mereka orang ningrat, kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto tidak mau diistimewakan di jalan? “Kalau Mereka Dibiarkan Jalan Pelan-Pelan kan Tidak Mengganggu Rombongan.“ Wiranto terkejut mendengar kalimat itu diucapkan oleh seorang presiden yang punya previlege keamanan dan pengawalan khusus di Jalan Raya.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Siapa yang memanggil Soeharto 'monyet'? Adalah Kolonel Gatot Soebroto yang memanggil Soeharto, monyet.
-
Siapa yang menghormati Presiden Soekarno dengan nama Jembatan Soekarno? Dulunya Jembatan Soekarno Sebelum berubah nama menjadi Jembatan Ampera yang dikenal sekarang, nama jembatan ini awalnya bernama 'Jembatan Soekarno'. Mengapa? hal ini karena sebagai bentuk penghormatan kepada presiden pertama Indonesia dari masyarakat Suamtera Selatan.
Ilham juga mengajak seluruh anak Presiden Soeharto untuk memperjuangkan gelar pahlawan bagi bapak pembangunan tersebut.
"Kalau anak Presiden Soeharto tidak mau memperjuangkan, biar saya yang memperjuangkan karena saya juga anak Soeharto. Saya anak pembangunan," tegasnya.
Ilham berencana akan menggelar Salat Tarawih bersama selama Ramadan nanti di kediaman Soeharto untuk menggugah keluarga Cendana agar sama-sama memperjuangkan gelar pahlawan bagi jenderal besar bintang lima tersebut.
"Kami akan menggelar Salat Sunah Tarawih pada bulan Ramadan satu bulan penuh. Karena selain usaha, kami juga akan berdoa kepada Tuhan agar terwujudnya gelar pahlawan bagi orang tua kami," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghapusan nama Soeharto itu dinilai sebagai langkah mundur perjalanan reformasi.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaPresiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri silaturahmi kebangsaan dan penyerahan surat Pimpinan MPR kepada keluarga Bung Karno.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, ketiga bekas presiden itu layak mendapatkan penghargaan sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPetisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Soeharto tidak pernah mengkritik pemerintah secara langsung.
Baca Selengkapnya