Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah enggan tanggapi Ketua DPD dijabat elit parpol

Pemerintah enggan tanggapi Ketua DPD dijabat elit parpol Mendagri Tjahjo Kumolo di Ombudsman. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kini dijabat dari kalangan partai politik, yaitu Oesman Sapta Odang yang terpilih secara aklamasi dalam sidang paripurna, Selasa (4/4) dini hari. Pria yang kerap disapa OSO itu merupakan Ketua Umum partai Hanura.

Terkait Ketua DPD yang baru pertama kali dijabat oleh pimpinan partai politik, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo enggan berkomentar. Dia mengatakan setiap lembaga negara memiliki mekanisme berbeda dalam memilih pimpinan.

"Itu urusan internal DPD, jadi DPR, DPD, MPR termasuk pemerintah punya mekanisme masing-masing. Kalau dikatakan apakah DPD itu steril dari parpol tidak juga, banyak yang eks parpol. Saya kira kalau itu (Ketua DPD dari parpol) merupakan kesepakatan, jadi mayoritas anggota DPD memutuskan di paripurna, itu ya hak DPD," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4).

Tjahjo mengatakan pemerintah tak mau ikut campur dalam internal DPD. Permasalahan Ketua DPD yang dijabat oleh kalangan partai politik merupakan urusan 'rumah tangga' dari DPD.

"Jadi pemerintah tidak melakukan intervensi, itu rumah tangga masing-masing lembaga tinggi negara. Kan nggak ada lembaga tertinggi, semua langsung baik DPR juga ada MD3, kemudian DPD juga ada," katanya.

Sementara, terkait sidang paripurna yang berlangsung ricuh, mantan Sekjen PDI Perjuangan ini juga enggan memberikan komentar.

"Yang sudah berlangsung ya bagaimana mau mengomentari. Saya tidak mau berkomentar, itu sudah berlangsung‎," katanya.

Ditemui terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga enggan berkomentar terkait Ketua DPD yang kini dijabat oleh Ketua Umum Partai Politik tersebut.

"Urusan DPD," singkat Pramono. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Dikabarkan Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra
Jokowi Dikabarkan Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra

Gerindra merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dasco Gerindra Blak-blakan Jokowi Cawe-Cawe Tolak PDIP Bergabung Dalam Pemerintahan Prabowo
VIDEO: Dasco Gerindra Blak-blakan Jokowi Cawe-Cawe Tolak PDIP Bergabung Dalam Pemerintahan Prabowo

Dasco menegaskan, tidak ada pembicaraan terkait susunan kabinet antara Presiden Jokowi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi soal Kekecewaan PDIP
Respons Jokowi soal Kekecewaan PDIP

Tidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.

Baca Selengkapnya
Colek Dasco, Puan Maharani Klaim Pimpinan DPR Tak Pernah Dengar Isu Revisi UU MD3
Colek Dasco, Puan Maharani Klaim Pimpinan DPR Tak Pernah Dengar Isu Revisi UU MD3

Ketua DPR Puan Maharani menyatakan pimpinan DPR tak pernah ada wacana untuk merevisi MD3.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dasco Gerindra Blak-blakan Jokowi Cawe-Cawe Tolak PDIP Bergabung Dalam Pemerintahan Prabowo
VIDEO: Dasco Gerindra Blak-blakan Jokowi Cawe-Cawe Tolak PDIP Bergabung Dalam Pemerintahan Prabowo

Sufmi Dasco Ahmad, merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Gelar Rapat Revisi UU Pilkada, Begini Reaksi Hakim MK
Baleg DPR Gelar Rapat Revisi UU Pilkada, Begini Reaksi Hakim MK

Rapat yang digelar ini diketahui hanya beda sehari pascaputusan MK terkait Pilkada.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Sekjen soal Posisi Jokowi dan Gibran di PDIP, Masih Kader?
Penjelasan Sekjen soal Posisi Jokowi dan Gibran di PDIP, Masih Kader?

Menurut Hasto, sebagai kader punya tanggung jawab dalam menjaga kemurnian suara rakyat.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi soal Pidato Megawati di Rakernas PDIP
Respons Jokowi soal Pidato Megawati di Rakernas PDIP

Jokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.

Baca Selengkapnya