Pemerintah harus perhatikan akses mudik bagi penyandang disabilitas
Merdeka.com - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat penting bagi setiap umat Islam. Di hari besar itu hampir seluruh umat Islam memilih untuk mudik ke kampung halamannya demi bisa berkumpul dihari yang sakral tersebut.
Tak terkecuali para penyandang disabilitas. Mereka juga ingin pulang ke kampung halamannya, berkumpul, berbincang bersendagurau, dengan keluarga mereka. Sayangnya, mereka kini masih merasa belum diperhatikan oleh pemerintah. Terutama dalam hal melakukan tradisi mudik lebaran.
"Kebutuhan mudik juga dibutuhkan oleh teman-teman yang disabilitas. Teman yang gunakan kursi roda bisa enggak bisa naik bus biasa. Agak susah. Enggak muat pintunya buat kursi roda," kata Ketua koordinator Jakarta Barier Free Tourism, Trian Airlangga di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat (21/6).
-
Dimana Terminal Pulo Gadung berada? Terminal ini merupakan terminal bus tipe A yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Bekasi Raya, Jakarta timur.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Dimana Stasiun Lebak Jero berada? Lokasi di Tengah Pegunungan Stasiun Lebak Jero terletak di perbatasan Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, dan Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Terminal Kutoarjo ada di mana? Mulai 21 Juni 2023, BRT Trans Jateng koridor 5 jurusan Kutoarjo-Borobudur melakukan pemberangkatan dan mengakhiri perjalanan di Terminal Tipe B Kutoarjo.
Tria yang juga salah satu penyandang difabel tuna netra merasa, bahwa beberapa sarana umum untuk mudik seperti pelabuhan, terminal, dan bandara masih belum ramah terhadap difabel. Padahal tidak sedikit warga difabel sangat rindu pada kampung halamannya dan berharap bisa mudik seperti warga lainnya.
"Lihat pelabuhan di Tanjung Priok, stasiun, bandara, terminal apakah sudah akses untuk teman-teman yang kursi roda dan tuna netra. Tidak ada ubin pemandu di seluruh stasiun, terminal, pelabuhan. Padahal kangen makan di kampung, main di kampung," ujarnya.
Tambahnya, transportasi kapal laut memang sebenarnya bisa digunakan oleh difabel untuk pulang ke kampung halamannya. Namun, menurutnya ada akses menuju pelabuhan terlalu berbahaya untuk dilalui penyandang disabilitas.
"Kapal laut gede bisa dimasukin teman-teman disabilitas. Tetapi aksesnya bahaya, dermaganya bahaya, tangganya curam. Selain itu, tidak semua teman-teman pengguna kursi roda bisa digendong. Ada patah tulang belakang. Kalau lecet berpengaruh ke seluruh tubuh. Bahaya juga untuk keselamatan," ungkapnya.
Karena itu, Trian berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan sarana dan prasarana untuk penyandang disabilitas. Selain itu dia juga berharap pada perusahaan untuk bisa memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan walaupun hanya sekitar dua persen saja.
"Ketika di perjalanan kita baiknya saling bantu. Serta saya harap perusahaan bisa membuka peluang kerja dua persen untuk teman-teman disabilitas," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakah bahwa kini pemerintah khususnya Jakarta sudah memerhatikan beberapa kebutuhan disabilitas. Namun baru sebatas di Transjakarta dan juga pemberian kursi prioritas di rangkaian kereta commuterline.
"Pemprov sangat perhatikan kebutuhan para disabilitas. Transjakarta sebagian besar sudah sangat ramah penyandang disabilitas beberapa halte memang tidak terjangkau. Tapi sebagian besar sudah," kata Mangara.
Namun lanjutnya, pemerintahan di era mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah memulai beberapa pelayanan khusus untuk para penyandang difabel. Salah satunya dengan mewujudkan Transjakarta Care yang bisa diakses melalui telpon.
"Pak Ahok sudah wujudkan 112 care. Kontak kebutuhan akan dilayani. Belum publik, tetapi harus melalui telepon dulu. Memiliki command Center layani disabilitas yang memerlukan kebutuhan dengan segera," tutupnya.
(mdk/msh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di kantor BPN kini telah dilengkapi dengan fasilitas ramah kelompok rentan. Seperti pagar pegangan untuk lansia, guiding block, dan kursi roda.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, kegiatan yang dilakukan olehnya ini juga untuk menampung aspirasi dari golongan atau kaum disabilitas.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku banyak kelompok disabilitas belum mendapatkan kartu subsidi atau Kartu Layanan Gratis (KLG) yang ingin naik TransJakarta dan Mikrotrans.
Baca SelengkapnyaAksi kemanusiaan dari petugas satuan keamanan stasiun ini mendapat banyak pujian dan apresiasi dari netizen.
Baca SelengkapnyaYeni Paida (29) tak menyangka akan dikunjungi oleh Kapolsek Batu Hampar Ipda Robiansyah.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan ini, Ridwan Kamil juga mendengar curhatan penyandang disabilitas yang sehari-hari beraktivitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni menguatkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan kaidah keterbukaan informasi publik.
Baca SelengkapnyaKhusus bus ramah lansia ini disediakan sebanyak 20 armada. Masing-masing bus tersedia 18 kursi.
Baca SelengkapnyaAksi kedua satpam ini pun viral dan menuai pujian dari warganet.
Baca SelengkapnyaAjang ini dijadikan Bupati Ipuk Fiestiandani untuk menyerap aspirasi dari para disabilitas guna pengambilan kebijakan pembangunan inklusif.
Baca SelengkapnyaNantinya baik Dinas Sosial (Dinsos) maupun Suku Dinas Sosial (Sudinsos) akan melakukan asesmen atau pengumpulan dan pengolahan informasi.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dilakukan untuk menghapuskan dikriminasi, terutama di pelayanan publik.
Baca Selengkapnya