Pemerintah janji bakal monitor ajaran ISIS di masyarakat

Merdeka.com - Akhir-akhir ini masyarakat dunia dibikin resah dengan ancaman teror yang dilakukan oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) seperti yang terjadi di Prancis beberapa waktu lalu. Tidak jarang ancaman kelompok ISIS kerap dikaitkan dengan ajaran Islam.

Menanggapi itu, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, ajaran ISIS berbeda dengan Islam. Menurut dia, perbedaan itu bisa terlihat dari ideologi dan pandangannya. Luhut pun berjanji bakal mengantisipasi ajaran ISIS itu masuk ke Indonesia.

"Kita harus monitor supaya mereka enggak bisa melakukan pergerakan itu," kata Luhut ketika menghadiri acara Indeks persepsi publik Indonesia di kantor PPATK, Jakarta, Jumat (27/11).

Menurutnya negara harus mampu membuat situasi menjadi tertib dengan berbasis data base. Jika ada perhitungan mengenai data base akan memudahkan pemerintah memonitor setiap pergerakan uang bahkan tindakan terorisme maupun narkotika yang marak di masyarakat.

Seperti diketahui, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut, ratusan orang yang pernah bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) telah kembali ke Indonesia.

"Mereka 100 orang lebih (yang sudah kembali ke Indonesia)," ujar Sutiyoso usai menghadiri sidang gelar doktor Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon di bidang ilmu hubungan internasional, di kampus Unpad Kota Bandung, Selasa (24/11).

Namun, Sutiyoso memastikan mereka tidak akan membuat onar. Kader ISIS yang telah kembali ke tanah air akan dibina dan terus dimonitor kegiatannya. Jangan sampai kembali terjerumus ke ISIS.

"Artinya mereka mau bantu BIN. Masyarakat jadi mata dan telinga BIN," ungkapnya.

Sutiyoso juga mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Jika ada keganjilan di lingkungannya, segera melapor ke polisi.

"Artinya kita semua mau bekerja sama dengan membantu kita sebagai mata telinga kita, seluruh rakyat itu," jelasnya.