Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Janji Produksi Sendiri Reagen untuk Kepentingan Tes Covid-19

Pemerintah Janji Produksi Sendiri Reagen untuk Kepentingan Tes Covid-19 penumpang krl di test swab. ©2020 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan komitmen pemerintah memproduksi reagen guna kepentingan tes Covid-19.

Reagen adalah salah satu cairan yang biasanya digunakan di laboratorium. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat adanya reaksi kimia pada kondisi tertentu, seperti dalam hal diagnosis infeksi coronavirus. Selain menggunakan reagen, ada skrining untuk melihat risiko gejala Corona pada seseorang. Tes skrining ini menggunakan alat rapid test.

"Nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen (perangkat) untuk kepentingan tes. Oleh kerena itu ini menjadi sesuatu yang penting," katanya dalam konferensi pers, Senin (27/4).

Orang lain juga bertanya?

Yurianto menyebut, upaya memproduksi reagen menjadi prioritas. Sehingga bisa secara mandiri memiliki kemampuan memproduksi test kit Covid-19.

Dia menyebut, sampai saat ini lebih dari 436.000 unit reagen pemeriksaan PCR telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Ini menjadi kunci untuk melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10 ribu dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengakui Indonesia masih mengalami keterbatasan reagen untuk melakukan tes polymerase chain reaction (PCR). Kondisi itu lantaran alat yang digunakan saat berasal dari impor.

"Untuk mempercepat, Pemerintah Indonesia masih menggunakan pereaksi impor untuk memenuhi kebutuhan negara," kata Wiku saat siaran telekonferensi, Kamis (23/4).

Mengatasi kondisi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta beberapa universitas mengembangkan pembuatan reagen. Saat ini sedang dalam tahap uji coba produksi.

"Saat ini sedang dalam proses untuk produksi percobaan pertama," jelas Wiku.

Sudah Periksa 75.159 Spesimen

Hingga saat ini jumlah spesimen yang telah diperiksa mencapai lebih dari 75.000 spesimen. Tepatnya sebanyak 75.159 spesimen. Pemeriksaan dilakukan di 46 laboratorium.

"Lebih dari 75.000 tes untuk pemeriksaan antigen berbasis pada real-time PCR. Sebagai hasil dari contact tracing, pelacakan kasus kontak Covid-19 dari kasus positif yang kita temukan sebelumnya," kata Yuri.

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidak-tidaknya kita mampu melaksanakan 10.000 tes per hari dalam konteks tes PCR real-time yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan," ujar dia.

Selain itu, telah dilakukan tes screening melalui metode pemeriksaan serologi terhadap sekitar lebih dari ratusan ribu orang. Tes ini dalam rangka mengidentifikasi kemungkinan terpapar dari virus pada kelompok-kelompok kontak dekat maupun sebagai monitoring dari petugas kesehatan yang secara langsung kontak dengan penderita Covid-19. Sehingga kita harapkan dalam waktu yang cepat kita bisa menemukan kasus positif di tengah masyarakat, kemudian mengisolasinya untuk dirawat.

Seribu RS Rawat Pasien Covid-19

Sementara itu, Yurianto menuturkan, saat ini ada seribu rumah sakit yang mengonfirmasi melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.

"Baik yang statusnya confirm positif, maupun yang dalam status PDP," ungkapnya.

Seribu rumah sakit ini merupakan gabungan antara rumah sakit baik pusat, daerah maupun rumah sakit swasta, TNI-POLRI yang terintegrasi dalam suatu sistem dan di dalam koordinasi Tim Gugus Tugas.

"Jumlah kapasitas tempat tidur juga sudah lebih dari 10 ribu tempat tidur yang diperuntukkan untuk Covid-19," katanya.

Dia menyebut, dari kapasitas 10.000 tempat tidur itu, baru terpakai sekitar tujuh sampai delapan ribu pasien.

"Artinya sebenarnya secara kapasitas masih cukup untuk itu (pasien Covid-19)," ungkapnya.

Reporter: Wilfridus dan Yopi Makdori

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong

Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19
KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19

"Dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim

Baca Selengkapnya
Yasonna Laoly: Pemerintah Komitmen Dukung Produk Dalam Negeri
Yasonna Laoly: Pemerintah Komitmen Dukung Produk Dalam Negeri

Prioritas penggunaan produk dalam negeri terus ditingkatkan oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional

Baca Selengkapnya
Pabrik Katalis Buatan Anak Bangsa Senilai Rp286 Miliar Diresmikan Jokowi, Ini Fungsinya
Pabrik Katalis Buatan Anak Bangsa Senilai Rp286 Miliar Diresmikan Jokowi, Ini Fungsinya

Pabrik katalis ini akan menjadi industri yang ramah lingkungan, mendukung pengembangan green fuel.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
Laboratorium Lingkungan Hidup Jabar Baru Diresmikan, Siap Tindak Pabrik Pembuang Limbah
Laboratorium Lingkungan Hidup Jabar Baru Diresmikan, Siap Tindak Pabrik Pembuang Limbah

Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC

Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat

Presiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.

Baca Selengkapnya