Pemerintah Jelaskan Maksud soal Kurva Covid-19 Melandai
Merdeka.com - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan maksud soal kurva Covid-19 yang diklaim pemerintah melandai. Menurut dia, tren penurunan kasus virus corona di Indonesia harus dilihat berdasarkan jumlah kasus mingguan, bukan harian.
"Jadi yang dimaksud dengan kurva melandai adalah suatu tren yang seharusnya kita melihatnya tidak boleh hanya harian, tetapi mingguan," ujar Wiku dalam video conference, Senin (11/5/2020).
Dia mengatakan bahwa untuk mengetahui perkembangan corona dapat dilihat dafi laju kasus yang tergambar dalam sebuah kurva. Namun, untuk mengetahui apakah corona melandai atau tidak, harus dilihat berdasarkan perkembangan kasus setiap minggunya.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa yang sedang tren? 'Di hari yang penuh berkah ini, Selamat Lebaran, Bapak/Ibu. Semoga kita selalu dalam naungan-Nya.'
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Apabila tren mingguannya makin lama makin menurun terus, tidak harus banyak tetapi menurun terus. Itulah yang disebut sebagai melandai," jelasnya.
Wiku mengatakan melandainya kurva dapat dilihat di 10 provinsi dengan jumlah kasus virus corona terbanyak. Jika dilihat dari jumlah kasus harian, dia mengakui maka akan fluktuatif.
"Sempat tinggi pada bulan April, kemudian menurun dan akhirnya naik lagi. Bisa saja naiknya juga karena testingnya yang makin banyak," kata dia.
"Maka dari itu melihat tren ini harus tidak boleh hanya harian, tetapi beberapa minggu," sambung Wiku.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca Selengkapnya