Pemerintah khawatirkan kondisi lima wilayah gagal Pilkada Serentak

Merdeka.com - Lima wilayah batal ikut Pilkada Serentak tahun ini. Kondisi ini membuat jumlahnya berkurang menjadi 264 wilayah. Kabupaten Fakfak, Papua Barat, sempat dikhawatirkan kisruh.

Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan meminta kepolisian Polda Papua Barat dan pemerintah kota setempat, terus menjaga situasi tetap kondusif. Menurutnya, warga Kabupaten Fak Fak harus diberi pengertian agar tidak terpancing emosi negatif karena penundaan yang diakibatkan satu paslon.

"Ini kesempatan yang baik untuk mengajarkan kepada masyarakat agar selalu taat kepada hukum," kata Luhut saat telekonferensi dengan para Kapolda di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/12).

Hasil koordinasi, kata Luhut, memastikan laporan kondisi Kabupaten Fakfak kondusif. Dia memastikan Pilkada serentak bisa dilakukan setelah surat suara yang baru dicetak.

"Keputusan KPU itu keputusan hukum, harus kita patuhi," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Kapolda Papua Barat Brigjen Paulus Waterpauw menegaskan situasi keamanan di Provinsi Papua Barat kondusif di hari pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) meski Kabupaten Fakfak mengalami penundaan pelaksanaan Pilkada serentak.

"Sudah satu minggu ini situasi di Kabupaten Fakfak kondusif," ujar Paulus.

Menurut Paulus, Pilkada Kabupaten Fakfak ditunda karena Paslon bernomor urut dua terlambat menyelesaikan kelengkapan administrasi. Sehingga KPUD memutuskan pasangan calon tersebut memenuhi syarat berlaga di Pilkada.

"Tetapi KPUD tidak bisa secepat itu bisa menyiapkan surat suara, sehingga KPU memberi keputusan penundaan Pilkada," tandas Paulus.

Adapun lima wilayah batal selenggarakan Pilkada Serentak, di antaranya: Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Fakfak, Kota Manado, Kabupateng Simalungun dan Kabupaten Siantar.