Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Lobi India Longgarkan Izin Ekspor Obat ke Indonesia

Pemerintah Lobi India Longgarkan Izin Ekspor Obat ke Indonesia Vaksinasi Covid-19 drive thru di Mapolres Jaksel. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melobi India untuk melonggarkan izin ekspor obat-obatan terapeutik ke Indonesia, mengingat lonjakan kasus Covid-19. Permintaan tersebut disampaikan Retno kepada Menlu India Subrahmanyam Jaishankar di sela-sela pertemuan menlu G20 di Italia pada Senin (28/6).

“Dengan Menlu India, saya menyampaikan harapan agar izin ekspor beberapa obat-obatan terapeutik dari India ke Indonesia, yang saat ini diperlukan Indonesia, agar dapat diberi kelonggaran,” kata Retno melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/6).

Saat ini, karena memburuknya situasi Covid-19 di India, mereka memberlakukan pembatasan sementara ekspor vaksin dan obat-obatan ke luar negeri.Pada saat yang sama, Indonesia membutuhkan obat-obatan tersebut untuk menangani lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri, yang mencapai rekor 21 ribu kasus baru dalam sehari.

“Permintaan Indonesia dipertimbangkan secara positif oleh India dan Indonesia telah menyampaikan rincian obat-obatan yang diperlukan saat ini,” jelas Retno.

Selain dengan India, Menlu RI juga melakukan komunikasi dengan pemerintah Jepang dengan fokus pada isu berbagi dosis vaksin. Sebagai hasil dari komunikasi intensif tersebut, Jepang akan menyumbangkan sekitar 2 juta dosis vaksin Covid-19 jadi untuk Indonesia yang direncanakan tiba pada Juli 2021 mendatang. Dalam pertemuan dengan Menlu Jepang, Toshimitsu Motegi, Retno juga menjajaki kerja sama pengadaan obat-obatan teurapeutik.

“Menlu Jepang akan segera melihat kemungkinan kerjasama penyediaan obat-obatan terapeutik yang diperlukan Indonesia saat ini,” ungkapnya seperti dilansir dari Antara.

Dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah menlu di antaranya India, Jepang, Brunei Darussalam, Singapura, serta Spanyol, Menlu RI kembali menegaskan pentingnya penguatan diplomasi di bidang kesehatan untuk melawan pandemi Covid-19.

Menurut Retno, program vaksinasi global yang berlangsung saat ini memberikan secercah harapan untuk keluar dari pandemi, tetapi harapan itu belum merata di seluruh dunia akibat tingginya kesenjangan vaksin antara negara maju dengan negara berkembang.

“Munculnya varian (virus) baru, lebih mendorong dunia untuk mempercepat vaksinasi secara equal (merata—red). Dalam kaitan ini, Indonesia terus mendorong diterapkannya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” jelasnya.

Untuk itu, Indonesia mendorong upaya mempercepat vaksinasi antara lain melalui berbagi dosis (doses-sharing), mendukung proposal TRIPS waiver berupa penghapusan sementara hak cipta untuk vaksin dan pengobatan Covid-19, dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung proposal tersebut, serta menutup kesenjangan pembiayaan untuk ACT-Accelerator.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi

Menkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya