Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah mau setiap kapal ke Filipina dijaga personel bersenjata

Pemerintah mau setiap kapal ke Filipina dijaga personel bersenjata Abu Sayyaf gabung ISIS. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menyatakan pemerintah saat ini sedang mengkaji opsi menempatkan personel bersenjata di setiap kapal yang akan berlayar ke Filipina. Hal ini bertujuan agar para WNI yang berlayar membawa batu bara ke Filipina tidak dirompak oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Luhut menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mempelajari lebih cermat terkait peraturan dalam Internasional Maritim Organization (IMO).

"Kita sedang kaji secara cermat agar tidak melanggar peraturan perundang undangan. Tapi yang pasti akan dikawal oleh personel bersenjata," kata Luhut di Kantornya, Jumat (15/7).

Orang lain juga bertanya?

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menambahkan, pemerintah sampai saat ini juga belum memastikan apakah personel bersenjata tersebut berasal dari TNI ataupun pihak keamanan dari kalangan swasta.

"Kita lagi cari formatnya," ujarnya.

Sebelumnya, pihak Asops TNI pada Kamis (14/7) bertemu dengan Asops Filipina. Keduanya membahas terkait pengamanan jalur dagang yang melewati keduanya. Juga terkait titik rawan perompakan.

Kedua delegasi sepakat bahwa mereka akan segera melaksanakan tindakan proaktif dan preventif di wilayah perairan yang menjadi perhatian bersama yang sejalan dengan RP-RI Border Patrol Agreement tahun 1975 dan relevan dengan Konvensi Maritim Internasional, yang akan memastikan keamanan dan keselamatan dari para pelaut dan kapal dagang di wilayah atau tempat terjadinya perompakan bersenjata dan penculikan.

Beberapa tindakan yang disepakati adalah akan mengikutsertakan Western Mindanao Command Angkatan Bersenjata Filipina dan Komandan Lantamal XIII/Tarakan ke dalam kegiatan Komite perbatasan RI-RPBC; melaksanaan patroli maritim dan/atau passing exercise bersama antara kapal perang dari kedua Angkatan Laut; mengembangkan protokol untuk melalui koridor yang diamankan; dan membahas mengenai penugasan personel keamanan bersenjata di atas kapal niaga masing-masing negara. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Pastikan Tidak Ada Anggota Bawa Senjata Api dalam Pengamanan Sidang MK
Kapolda Metro Pastikan Tidak Ada Anggota Bawa Senjata Api dalam Pengamanan Sidang MK

Sebelum pengamanan dimulai telah dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada senpi yang dibawa anggota.

Baca Selengkapnya
Imparsial Soroti Wacana MA Libatkan TNI Amankan Pengadilan, Begini Analisisnya
Imparsial Soroti Wacana MA Libatkan TNI Amankan Pengadilan, Begini Analisisnya

Imparsial: Pengamanan Oleh TNI Dapat Mengubah Proses Hukum

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Jamin Tak Ada Pengerahan Prajurit ke Pulau Rempang: Enggak Usah Takut
Panglima TNI Jamin Tak Ada Pengerahan Prajurit ke Pulau Rempang: Enggak Usah Takut

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta warga Pulau Rempang tidak perlu khawatir dengan kehadiran prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno: Indonesia Bisa Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza jika Dapat Mandat dari PBB
Menlu Retno: Indonesia Bisa Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza jika Dapat Mandat dari PBB

Prabowo sebelumnya sempat mengungkapkan akan mengirim pasukan perdamaian ke Gaza.

Baca Selengkapnya