Pemerintah perlu mengkaji sebelum terapkan full day school
Merdeka.com - Pemerintah berencana meliburkan hari Sabtu dan Minggu untuk pelajar di Tanah Air. Artinya, kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya berlangsung selama 5 hari dengan penambahan waktu pembelajaran.
Mengomentari hal ini, Anggota Komisi X DPR Venna Melinda menyarankan agar pemerintah melakukan pengkajian mendalam terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut.
"Gagasan tentang full day school perlu dikaji lebih dalam sebelum dilempar ke publik," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (3/11).
-
Apa yang lebih penting dari sekadar belajar di sekolah? Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Namun, juga soal memperluas pengetahuan juga menyerap ilmu kehidupan
-
Apa yang menjadi fokus pendidikan menurut pakar? 'Yang menjadi fokus kita dalam dunia pendidikan itu bukan hanya ranah kognitif, namun bagaimana dia berempati. Nah ini kan masalahnya dia tidak berpikir bahwa apa yang dia lakukan akan menyakiti orang lain. Berarti empati terhadap orang lain minim sehingga yang terjadi adalah yang kita lihat saat ini,'
-
Apa yang dimaksud dengan pendidikan merdeka? Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu. -Ki Hajar Dewantara
-
Apa yang penting untuk anak sebelum sekolah? Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah.
-
Kenapa kata-kata penting untuk anak di hari pertama sekolah? Kata-kata menyentuh orang tua saat antar anak di hari pertama sekolah menandakan hal penting.
-
Kenapa hari pertama sekolah sangat penting? 'Hari terpenting dalam pendidikan seseorang adalah hari pertama masuk sekolah, bukan hari kelulusan.' - Harry Wong
Menurutnya, banyak kajian yang perlu dilakukan pemerintah dalam wacana ini, salah satunya ialah mengenai efektivitas penambahan jam KBM yang lebih panjang. Hal ini berdampak pada penambahan anggaran baik orang tua maupun pihak sekolah.
"Akan menjadi tidak efektif karena kita akan membiarkan sekolah buka sampai larut, pasti ada biaya yang dikeluarkan. Lalu juga harus memperkerjakan guru dengan waktu tambahan, tidak dikenakan biaya? Itu tidak mungkin," terangnya.
Belum lagi, kata dia, fasilitas sekolah dan jumlah guru di berbagai daerah yang belum merata. Oleh karenanya, tak ada salahnya apabila pemerintah lebih dahulu melakukan pengkajian sebelum akhirnya menerapkan kebijakan tersebut.
Tak hanya itu, lanjutnya, perubahan sistem libur di sekolah sebagai sesuatu yang juga harus dikaji secara bertahap, alasannya setiap daerah berbeda-beda secara kultur.
Karena gambaran itu, Venna berpendapat, konsep full day school akan cocok diterapkan pada sekolah-sekolah yang telah mendapatkan dukungan fasilitas belajar mengajar dan ekstrakurikuler yang lengkap. Terakhir dirinya menyampaikan, perlu ada payung hukum yang jelas untuk mengatur kebijakan tersebut. Sehingga program yang dijalankan pemerintah bisa dilakukan secara merata.
"Saya bukannya tidak setuju, tetapi saya minta keluarkan kajian secara menyeluruh tentang semua dampak serta bagaimana solusinya dengan mempertimbangkan semua aspek. Jangan sampai pemberlakuan full day school berdampak bagi kemunduran pendidikan di Indonesia," pungkasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Abdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti menegaskan jika pemberlakuan kembali UN saat ini masih sekadar wacana.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaLalu apa saja sebenarnya serba-serbi MPLS yang penting untuk diketahui oleh para siswa?
Baca Selengkapnya