Pemerintah sebut fatwa mubah vaksin MR belum tersosialisasikan
Merdeka.com - Target pemerintah memberikan vaksin MR (Measless Rubella) kepada 32 juta anak Indonesia belum tercapai. Ini diakibatkan fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa vaksin MR yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) haram karena dalam proses produksinya menggunakan bahan yang berasal dari babi.
Meskipun pada 21 Agustus lalu, MUI mengeluarkan fatwa terbaru bahwa vaksin MR boleh dilanjutkan penggunaannya.
"Fatwa mubah ini tidak bisa tersosialisasi dengan gencar dibanding pada waktu fatwa haram. Ini masalah menurut kami," kata Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (12/9).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
-
Kenapa anak mudah terkena penyakit menular? Anak-anak mudah terserang penyakit menular karena beberapa alasan, antara lain: Sistem imun yang belum sempurna. Anak-anak masih dalam proses membangun sistem kekebalan tubuh mereka untuk melawan berbagai jenis kuman. Sistem imun yang lemah membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus, bakteri, atau parasit.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Yanuar menyebut, dari data yang dikantonginya ada delapan daerah dengan tingkat penggunaan vaksin MR terendah di Tanah Air. Yakni Aceh, Riau, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau.
"Yang paling rendah Aceh, itu 5 persen saja belum tembus. Ini bahaya," tutur dia.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang menambahkan, ada 70 juta anak Indonesia yang ditargetkan untuk divaksin MR. 38 Juta anak di antaranya yang berada di pulau Jawa sudah diberikan vaksin.
Menurut Vensya, anak yang tidak mendapatkan vaksin MR akan mudah menularkan virus kepada orang lain. Tidak tertutup kemungkinan, dia juga akan jadi korban penularan virus.
"Dia kalau dapat ancaman dengan mobilitas tinggi maka berpotensi menularkan (virus) dan bisa seperti yang kita lihat ada kejadian KLB, kasus-kasus yang bisa meledak dengan satu kluster yang besar," kata dia.
Vensya menginginkan, kementerian dan lembaga secara masif mengajak masyarakat untuk menggunakan vaksin MR. Diharapkan dalam waktu dua minggu ke depan 32 juta anak Indonesia yang belum divaksin segera melakukannya.
"Satu orang (anak) pun tidak boleh terlewat, tidak boleh tidak diimunisasi," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaVaksin MMR berfungsi untuk mencegah tiga penyakit menular yang serius, yaitu campak, gondongan, dan rubella.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan akan mulai melakukan vaksinasi Mpox pada sejumlah kelompok masyarakat berisiko tinggi.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPolio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca Selengkapnya