Pemerintah selalu gagap hadapi bencana asap
Merdeka.com - Indonesia kembali harus berduka atas bencana kabut asap yang setiap tahun terus melanda warga di pulau Sumatera dan Kalimantan. Hingga kini, sudah terdapat 362 titik api di Pulau Sumatera dan 365 titik api di Pulau Kalimantan.
Akibat kabut asap ini, warga sekitar mulai mengidap penyakit ISPA. Tidak hanya itu, siswa turut diberhentikan mengikuti proses belajar mengajar di sekolah serta penerbangan ditutup sementara waktu lantaran kabut asap yang semakin parah.
Sejauh ini, upaya pemadaman kebakaran hutan telah dilakukan, baik jalur darat maupun udara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) misalnya, telah mengerahkan 2 pesawat terbang untuk operasi hujan buatan di Riau dan Sumsel.
-
Di mana lokasi api yang sudah berkobar selama 6.000 tahun? Dilansir dari IFL Science, ahli menemukan sebuah situs batu bara terbakar tertua di New South Wales, Australia. Tepatnya sekitar 30 meter di bawah tanah di bawah Gunung Wingen.
-
Dimana lokasi Api Tak Kunjung Padam? Spot Wisata Api Tak KunjungPadam yang berada di Desa Brata Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini membuat takjub banyak orang.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Di mana saja gunung berapi yang sering meletus di akhir tahun? Bencana ini biasanya terjadi beberapa wilayah tertentu yang sudah menjadi langganan, seperti erupsi gunung Marapi di Sumatera Barat dan Anak Krakatau.
-
Apa nama lain untuk pulau Sumatera? Jauh sebelum Ibnu Batutah melakukan perjalanan, pulau ini memiliki beberapa julukan, yaitu Taprobana, Sumoltra, Zamoltra, hingga Al-Rammi.
Selain itu, pihaknya juga telah menyewa helikopter berkapasitas besar untuk pemboman air dan ditempatkan di Riau sebanyak 2 unit, yakni heli Sikorsky dan MI-171, serta di Palembang 1 unit, yaitu heli MI-171.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (30/8) mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan dana untuk mengatasi kabut asap tersebut. Sebagian besar dari alokasi anggaran itu habis untuk biaya operasional pesawat, dan helikopter untuk membuat hujan buatan, dan mengangkut air untuk water Bombing (bom air).
"BNPB menyiapkan anggaran sebesar Rp 385 miliar, sebagian besar untuk sewa dan operasional pesawat dan helikopter," ujar Sutopo, kepada merdeka.com melalui selulernya.
13 Helikopter pembom air telah disediakan BNPB. Seluruhnya tersebar di wilayah tempat titik api berada, termasuk Provinsi Riau tiga unit heli dalam keadaan siap untuk melakukan operasi Water Bombing.
Secara rinci, penanganannya yang dilakukan BNPB dalam memadamkan kabut asap di titik rawan itu yaitu pertama dilakukan dari udara dengan hujan buatan dan pemboman air. Untuk strategi pertama ini, BNPB mengerahkan 3 pesawat Casa 212 untuk hujan buatan di Riau, Sumsel, dan Kalbar.
Total ada 115 ton garam yang disebar di awan Riau, 40 ton di Sumsel, dan 22 ton di Kalbar. Sementara itu, 13 helikopter juga dikerahkan untuk pemboman air. Yakni 3 unit helikopter di Riau, 2 unit di Sumsel, 2 di Jambi, 2 di Kalbar, 2 Kalteng, dan 1 di Kalsel.
Sementara penanganan ke-dua, yakni pemadaman di darat oleh tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, dan masyarakat. "Di tiap provinsi lebih dari 1.500 personel dikerahkan memadamkan api."
Penanganan ke-tiga, yakni operasi penegakan hukum oleh Polri dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Polri, kata dia, telah menindak 39 kasus kebakaran hutan di Sumatera sepanjang tahun ini.
Sedangkan penanganan yang terakhir, yakni pelayanan kesehatan dan sosialisasi. Dia menuturkan, semua kapolda di 6 provinsi yang terbakar telah mengeluarkan maklumat pelarangan membakar hutan dan lahan. Ribuan masker pun telah dibagikan kepada masyarakat.
Penanganan dan antisipasi bencana kabut asap telah berupaya maksimal sejak awal sebelum memasuki musim kemarau. Hanya saja, upaya yang dilakukan tersebut masih tak sebanding dengan dahsyatnya kebakaran lahan yang terjadi. Sehingga sampai saat inipun kabut asap belum bisa teratasi.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin pada (27/8) lalu akhirnya pasrah setelah wilayahnya dikepung asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Alex menegaskan pihaknya telah berupaya habis-habisan mengantisipasi bencana asap supaya tak terulang, namun kenyataan berkata lain.
"Saya akui target zero asap gagal. Karena itu saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Sumsel," ungkap Alex, Kamis (27/8).
Menurut Alex, Sumsel telah melakukan berbagai cara guna memerangi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi musabab Sumsel dikepung asap pekat terutama di pagi hari.
"Sebetulnya Sumsel menjadi daerah pertama di Indonesia yang melakukan pencanangan zero burning atau bebas asap, tapi target itu jauh dari harapan," kata dia.
Sementara di Banjarmasin, kabut asap mulai menebal sejak Senin lalu. Warga yang bepergian atau keluar rumah, kembali menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut, agar tidak menghirup kabut asap yang membahayakan kesehatan itu.
Begitu pula rumah-rumah warga, terutama di daerah pinggiran kota, tertutup rapat guna mengurangi serbuan kabut asap.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca Selengkapnya