Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Siapkan Alternatif Sumber Vaksin, dari Pfizer hingga AstraZeneca

Pemerintah Siapkan Alternatif Sumber Vaksin, dari Pfizer hingga AstraZeneca Vaksin Covid-19 buatan Pfizer. ©REUTERS/Dado Ruvic

Merdeka.com - Tenaga Kesehatan seperti dokter dan perawat serta aparat Kepolisian dan Tentara Republik Indonesia (TNI) merupakan garda depan (front liners) yang akan mendapatkan injeksi vaksin COVID-19 terlebih dahulu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (9/12).

Menurut Airlangga, prioritas ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sekaligus mengikuti standar World Health Organization (WHO).

"Kami memohon kesabaran seluruh warga Indonesia karena vaksin datang secara bertahap dan karenanya kami harus membuat prioritas. Penetapan prioritas ini telah mengikuti standar yang diberikan oleh WHO dan juga melalui ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) serta mereka yang ahli di bidangnya," jelas Airlangga.

Orang lain juga bertanya?

Karena sifatnya bertahap dengan jangka waktu akhir 2020, lanjut dia, di awal 2021 sampai dengan 2022, maka protokol kesehatan harus tetap dilakukan. "Kami meminta masyarakat tetap menerapkan 3T, Testing, Tracing dan Treatment serta 3M, Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, Memakai Masker serta Menjaga Jarak," ujar Airlangga.

Saat ini, Pemerintah telah menyiapkan untuk sekitar 65 persen dari total penduduk Indonesia, yaitu Vaksin Program sebanyak 32 juta dosis yang digratiskan melalui iuran BPJS serta Vaksin Mandiri sebanyak 75 juta dosis.

"Sebanyak 32 juta dosis disiapkan untuk yang menerima bantuan iuran BPJS yang tidak memiliki komorbit dan berusia antara 18-59 tahun. Rentan usia dan kondisi penerima ini disesuaikan dengan yang mengikuti uji klinis," tutur dia.

Sedangkan untuk Vaksin Mandiri, Airlangga mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat diakses melalui Sektor Industri Padat Karya di mana Perusahaan menyediakan vaksin untuk karyawannya dan bisa didapat salah satunya melalui BPKS KetenagaKerjaan.

"Tentunya nanti akan kita dorong lebih luas lagi bagi penerima vaksin. Hal ini harus dilakukan secara bertahap secara melihat efektivitasnya," ungkap Airlangga.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan pengadaan vaksin sejak Maret 2020 melalui pembicaraan dengan SINOVAC dan beberapa produsen vaksin lainnya. Melalui intensitas pembicaraan dengan SINOVAC, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti uji klinis fase ketiga dan dimulai di Bandung. Indonesia menjadi salah satu dari lima negara yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti uji klinis fase ketiga dan sekaligus juga mendapatkan kesempatan untuk akses yang pertama melakukan pembelian.

"Akses yang pertama itu pengirimannya sesuai dengan jadwal yang kemarin kita terima 1,2 juta di bulan Desember dan di tahun depan ada 1,8 juta dalam bentuk vaksin jadi (suntikan). Kemudian kita juga mendapatkan 15 juta di bulan Desember dalam bentuk bahan baku yang akan dipelajari Bio Farma dalam melakukan produksi vaksin," Kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan dalam tahapan persetujuan BPOM dan dan mendapatkan fatwa MUI, kedua lembaga ini sudah mengirim tim ke Cina. "Mereka sudah melihat cara pembuatan vaksin di pabriknya di Cina. Dengan begitu diharapkan tinggal menunggu konfirmasi, evaluasi dari fase uji klinis ketiga dan data yang diserahkan oleh SINOVAC ke BPOM," kata dia.

Dari evaluasi dari fase ketiga uji klinis tersebut, Airlangga mengatakan, bahwa BPOM juga perlu mendapatkan seluruh informasi yang diperoleh oleh SINOVAC di seluruh negara di luar Indonesia untuk dilakukan perbandingan. Hal ini, menurutnya, untuk meyakinkan bahwa vaksin tersebut memiliki efektivitas serta melihat aspek keamanan, baku mutu dan prosentase keberhasilannya.

"Saat ini mereka menganalisis laporan dan menunggu hasil uji klinis dari di Bandung. Diharapkan ketiga uji klinis ini sudah didapat datanya pada awal desember dan membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk membandingkan data-data dengan negara lain," kata Airlangga.

Menurut Airlangga, Pemerintah juga sudah melakukan pembicaraan dengan produser vaksin yang lain seperti COVAX, GAVI, Pfizer, AstraZeneca PLC serta Novavax. Selain itu, Pemerintah juga telah mengembangkan Vaksin merah Putih.

"Kami menyiapkan multi source dari vaksin untuk memastikan ketersediaannya," ungkap dia.

Airlangga juga mengundang masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam uji klinis. Menurutnya, masyarakat dapat menghubungi Fakultas Kedokteran di universitas-universitas yang saat ini melakukan uji klinis. Misalnya, Biofarma dengan Universitas Padjadajaran, UGM dengan Taiwan, UI dengan perusahaan Amerika.

"Uji klinis ini dikoordinasi oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM," jelas Airlangga.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hore! Prabowo Siapkan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 2025, Berapa Anggarannya?
Hore! Prabowo Siapkan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 2025, Berapa Anggarannya?

Dalam program tersebut Prabowo menargetkan bisa menyasar 52,2 juta penduduk yang ada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Antusiasme Pejabat Kesehatan Vietnam atas Paparan BPJS Kesehatan
Antusiasme Pejabat Kesehatan Vietnam atas Paparan BPJS Kesehatan

Prestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.

Baca Selengkapnya
Skrining Kesehatan Gratis untuk Semua Usia, Hadiah Spesial dari Pemerintah Indonesia
Skrining Kesehatan Gratis untuk Semua Usia, Hadiah Spesial dari Pemerintah Indonesia

Program skrining kesehatan gratis bagi masyarakat merupakan salah satu program Presiden Prabowo Subianto di sektor kesehatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat

Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Kemenkes, Luncurkan Program Pembiayaan Tuberkulosis
Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Kemenkes, Luncurkan Program Pembiayaan Tuberkulosis

Kemajuan kesehatan masyarakat adalah salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, yang terwujud dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya
Subsidi BBM, LPG higga Dana BOS Habiskan Uang Negara Rp527 Triliun
Subsidi BBM, LPG higga Dana BOS Habiskan Uang Negara Rp527 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi belanja terbesar digunakan untuk belanja non kementerian/lembaga (KL) senilai Rp527,4 triliun.

Baca Selengkapnya
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?

Biofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?

Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.

Baca Selengkapnya
Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta
Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Sustainibilitas Program JKN ini tak lepas dari peran pekerja informal yang sehat, produktif, dan mampu.

Baca Selengkapnya