Pemerintah siapkan lahan relokasi korban longsor Banjarnegara
Merdeka.com - Pemerintah menyiapkan lahan untuk tempat relokasi masyarakat Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang menjadi korban tanah longsor. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan saat ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek untuk memilih tempat relokasi tersebut.
Pemilihan lokasi, lanjut Ferry, sudah dilakukan oleh perwakilan pemerintah pusat dan daerah melalui proses peninjauan langsung lokasi baru tersebut.
Ferry mengatakan ada dua opsi lokasi, yaitu lokasi yang aman dan permanen, tetapi jauh dari lokasi longsor, atau tempat yang lebih dekat, tetapi hanya bisa digunakan sementara.
-
Dimana Kementan melakukan Opla di Banyuasin? Kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.
-
Siapa yang mengisi posisi Menteri ATR/BPN? Posisi Menteri ATR/BPN yang ditinggalkan Hadi kemudian diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
-
Dimana Menteri Pertanian berkunjung? Pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu, Kementerian Pertanian melalui Wakil Menteri Pertanian Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Bagaimana cara Badan Pertanahan Nasional memberdayakan tanah di Desa Purwabakti? Saat ini, desa tersebut sudah berada pada tahap penataan akses di mana tanah di desa tersebut sedang diberdayakan dengan cara pembinaan pertanian, pariwisata, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
-
Dimana Kementan lakukan optimasi lahan? Kick off ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.
"Kalau kita sekarang yang penting pindahkan jauh dulu. (Untuk tempat) permanennya, kita lihat lokasi. Kita punya tempat, tetapi jauh, lebih dari 15 kilometer," kata Ferry di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/12).
Ferry mengatakan, jarak tempat relokasi dengan lokasi longsor yang jauh dinilai tidak menjadi masalah, lantaran pemerintah berupaya menyiapkan lokasi yang aman dan permanen bagi korban longsor.
Selain itu, pemerintah juga ingin menjamin tempat tersebut cocok untuk dijadikan lahan pertanian bagi masyarakat setempat agar bisa melanjutkan aktifitasnya.
"Jangka panjangnya, akan ada sosialisasi peduli pada lingkungan. Ini soal pilihan hidup. Kita harus bicara dengan mereka. Mereka kan rata-rata petani. Relokasi mereka ya harus bisa untuk tempat pertanian juga," tutup Ferry.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Update Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut lokasi tanah longsor tidak layak menjadi tempat tinggal
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaRisma menilai perlu dicarikan alternatif pekerjaan bagi warga Kecamatan Latimojong salah satunya di bidang peternakan,
Baca SelengkapnyaHal ini dikonfirmasi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaHal itu sekaligus menanggapi evakuasi 151 orang imigran Rohingya ke daratan setelah hampir sepekan mereka terombang-ambing di perairan Labuhan Haji
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaWarga terdampak pengembangan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.
Baca Selengkapnya