Pemerintah Susun Strategi Hadapi Omicron Kian Menggila
Merdeka.com - Kasus harian Covid-19 beranjak naik sepekan terakhir. Data 17 Januari kemarin, terdapat 772 kasus baru sehingga total kasus positif Covid-19 saat ini mencapai 4.272.421.
Begitu juga dengan temuan varian Omicron. Per 12 Januari 2022, tercatat 572 orang terpapar Covid-19 varian Omicron di Tanah Air. Bertambah 66 dari data 10 Januari 2022 masih 506 kasus. Dengan temuan paling banyak di DKI Jakarta
Kenaikan angka ini dipandang serius oleh pemerintah. Bahkan sejak beberapa hari lalu, pemerintah sudah mewanti-wanti ancaman gelombang ketiga Covid-19. Diperkirakan, gelombang ketiga akan terjadi Februari 2022.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
Rapat rutin terus dilakukan pemerintah. Tujuannya mengevaluasi secara berkala kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Apalagi, perkembangan varian Omciron sangat cepat.
"Pemerintah juga akan kembali melakukan asesmen PPKM yang dievaluasi setiap minggunya. Dan menghapus asesmen dua minggu semata-semata untuk mengikuti perkembangan kasus Omicron yang diprediksi akan meningkat sangat cepat ini," ujar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Minggu (16/1) kemarin.
Pemerintah mulai mengambil ancang-ancang strategi. Pelibatan para pakar juga dilakukan untuk menyusun skenario menghadapi lonjakan varian Omicron. Harapannya, penanganan gelombang ketiga sudah di depan mata tidak lagi mengalami kendala. Seperti ketika menghadapi varian Delta di pertengahan 2021 lalu.
Salah satu strategi sedang dipikirkan adalah memperketat kembali pintu keluar masuk Jakarta dan daerah sekitarnya. Tetapi, rincian dari rencana tersebut masih akan dibahas.
Pemerintah juga memperketat syarat beraktivitas di tempat publik. Yakni, hanya untuk mereka yang sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi. Diimbau pula, tidak menerapkan bekerja dari kantor secara penuh.
Imbauan berulang juga diminta kepada masyarakat. Untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri sementara waktu. Kecuali benar-benar mendesak. Sebab mayoritas temuan kasus Omicron adalah pelaku perjalanan luar negeri.
"Hanya kalau betul-betul perlu saja pergi ke luar negeri," tegas Luhut.
Gelombang Ketiga Sulit Dicegah
Kesigapan menghadapi gelombang ketiga Covid-19 memang harus dilakukan pemerintah. Sebab, dipastikan sulit mencegah gelombang ketiga tidak terjadi. Apalagi bersamaan dengan varian Omicron kian merebak.
"Kalau tidak dimitigasi dengan kuat maka akan berdampak sangat buruk pada semua sektor," terang Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman, kepada merdeka.com, Selasa (18/1).
Menurut dia, secara keparahan, varian Omciron lebih rendah utamanya bagi mereka yang sudah divaksinasi lengkap atau sudah dibooster. Tetapi setiap varian membawa konsekuensi keburukan tersendiri atau potensi keburukan tersendiri. Sehingga terhadap varian ini tentu tidak bisa dianggap remeh.
"Sebab Omicron menyebabkan empat kali setidaknya jumlah orang terinfeksi lebih banyak dan dua kali lebih cepat," jelas dia.
Mitigasi Penting Mengurangi Dampak
Saat ini, dibutuhkan mitigasi yang sangat kuat berbasis prediksi, analisa, kajian. Langkah tersebut sangat penting mencegah untuk mengurangi dampaknya seperti di banyak negara.
Dicky setuju strategi mitigasi dilakukan dengan membatasi pintu keluar masuk Jakarta. Wacana itu sedang dibahas pemerintah secara rinci. Sebab, untuk memastikan bahwa orang itu benar-benar tidak membawa virus sangat sulit.
Selain itu, mempercepat pemberian vaksin booster. Mulai dari kelompok berisiko tinggi sampai ke semua pelayan publik. Sebab dalam riset, proteksi dari booster sangat bagus melindungi tubuh seseorang dari paparan virus.
Pembatasan aktivitas di luar rumah seperti tempat publik juga diharapkan diperketat kembali. Termasuk, tidak salah bila sementara waktu menerapkan kembali belajar di rumah. Tidak lupa penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan juga dilakukan secara disiplin. Tidak kalah penting, katanya, memastikan kesiapsiagaan sistem pelayanan kesehatan, rumah sakit rujukan, alat, obat, oksigen dan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan.
"Saat ini kita berpacu dengan Omicron sehingga apa pun upaya mitigasi, strategi yang bisa memperlambat virus ini menyebar itu sangat membantu," tutup Dicky.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya