Pemerintah targetkan 2018 ada 10 juta keluarga tak mampu dapat bantuan non tunai
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) memimpin rapat koordinasi Persiapan Penyaluran Perluasan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap III. Acara digelar di Kantor Menko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (23/8).
Pada kesepempatan itu, hadir beberapa menteri terkait yakni, Menteri Sosial Idrus Marham, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro. Kemudian hadir juga perwakilan dari Bank Mandiri dan BNI yang menjdi pelaksana teknis penyalurab perluasan bantuan pangan non tunai ini.
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, program bantuan pangan non tunai ini dilakukan secara bertahap. Ditargetkan pada akhir 2018, sudah ada 10 juta warga tak mampu yang dapat bantuan ini dari pemerintah.
-
Bagaimana bantuan Kementan disalurkan? Menurut Martina, semua bantuan akan segera dikirim menuju titik lokasi terdampak, yaitu Distrik Agandugume di Puncak Papua.
-
Bagaimana BRI menyalurkan bantuan? Bantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Kantor Cabang BRI Bukittingi dan Batusangkar yang memiliki jarak terdekat dengan area bencana.
-
Bagaimana Bank Mandiri distribusikan uang tunai? Guna mendukung penyaluran uang tunai ke masyarakat, kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 12.874 mesin ATM/CRM Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak awal bulan ini hingga saat libur Lebaran,' katanya.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Dimana BRI menyalurkan bantuan? Bantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Kantor Cabang BRI Bukittingi dan Batusangkar yang memiliki jarak terdekat dengan area bencana.
Kata Idrus, saat ini baru ada 4,9 juta keluarga yang menerima BPNT ini. Kemudian pada Oktober nanti, atau pada tahap ketiga akan ditambah untuk 3,9 juta keluarga tidak mampu yang dapat bantuan dari masyarakat.
"Jadi dalam percenacaan yang kita proyeksikan pada akhirnya, pada akhir 2018, semuanya nanti ada 10 juta," tutur Idrus.
Idrus menyampaikan, ada beberapa alasan kenapa pemerintah memberikan bantuan ini secara bertahap. Salah satunya adalah alasan teknis. Kata Idrus, pemerintah tak ingin ada kendala-kendala teknis di lapangan.
"Jadi memang ini tahapan-tahapan dan untuk melakukan perluasan itu, perlu dilakukan persiapan," ujar Idrus.
Idrus menjelaskan, beberapa persiapan yang harus dilakukan agar bantuan ini berjalan dengan lancar, tanpa kendala. Pertama yang perlu dipersiapkan adalah persiapan dari daerah itu sendiri. Kemudian kedua harus ada persiapan dari masyarakat yang akan menerima bantuan tersebut.
"Ini kan perlu tahapan, dan ini setelah tahapan teknis itu, kita dapat selesaukan dan baru kami dapat lakukan. Kami juga tidak ingin lakukan ini apabila belum siap semuanya," jelas dia.
Untuk menjalan program ini, menurut Idrus, pemerintah menyalurkan bantuan melalui beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nantinya, uang untuk membantu masyarakat miskin yang jumlahnya Rp 110 ribu per keluarga tersebut, akan ditransfer melalui bank Mandiri dan BNI.
Kata dia, dengan begitu masyarakat yang tak mampu tersebut bisa membeli kebutuhan pokok dengan uang yang ditransfer dari pemerintah tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mulai membagikan bansos beras 10 kilogram (kg) mulai Senin (11/9).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, BLT Rp400.00 akan diserahkan langsung kepada masyarakat pada November dan Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAkad massal serentak KPR Bank BTN ini sekaligus sebagai rangkaian kegiatan Hari Perumahan Nasional atau Hapernas tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenyerahan bantuan beras dilakukan di halaman Gudang Bulog Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (18/1).
Baca SelengkapnyaBantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaBLT Nino akan diberikan dengan nominal Rp200.000 per bulan selama dua bulan yakni November-Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMereka yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca SelengkapnyaAirlangga bertanya secara langsung kepada warga desa Eretan, apakah bansos ingin diperpanjang atau tidak.
Baca SelengkapnyaBapanas usulkan anggaran untuk bantuan sosial pangan untuk penyaluran tahun 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang kurang mampu pada bulan November 2024
Baca SelengkapnyaPemerintah beri bantuan karena kenaikan harga beras menjadi masalah global, tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Baca Selengkapnya