Pemerintah targetkan 2019 Indonesia pimpin publikasi ilmiah di Asia Tenggara
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berkeinginan agar Indonesia bisa menjadi negara yang terdepan dalam publikasi ilmiah di kawasan Asia Tenggara. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pun akan meningkatkan anggaran riset bagi perguruan tinggi.
Nasir menilai selama 2018, publikasi ilmiah Indonesia terus mengalami peningkatan. Saat ini peringkat Indonesia dalam publikasi ilmiah berada di nomor dua atau di bawah Malaysia.
"Publikasi ilmiah 2018 telah meningkat dengan luar biasa. Jumlah publikasi ilmiah pada 2017 tercatat ada lebih dari 14.000 jurnal. Hingga Juni 2018 publikasi ilmiah ada sekitar 18.000 jurnal. Baguslah artinya," ujar Nasir di UGM, Senin (2/7).
-
Di mana Indonesia berada dalam daftar negara dengan anggaran riset terbesar? Menurut data dari Research and Development World (R&D World) 2022, negeri ini menempati peringkat ke-34 dari 40 negara.
-
Kenapa Timnas Indonesia naik peringkat? Walaupun tidak berhasil meraih kemenangan, Timnas Indonesia tetap mengalami peningkatan peringkat di ranking FIFA. Hal ini disebabkan oleh peringkat lawan yang lebih tinggi.
-
Siapa yang ada di peringkat kedua? Pembalap Kolombia tersebut diikuti oleh Daniel Holgado dari Red Bull GASGAS Tech 3 yang menduduki peringkat kedua dengan 176 poin.
-
Kapan IPM di Indonesia meningkat? Pada tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan yang mengulas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang merupakan salah satu indikator utama untuk menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai provinsi di Indonesia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Siapa yang meraih posisi kedua? Aldi diikuti oleh pembalap dari Freudenberg KTM-PALIGO Racing, Jeffrey Buis, yang menempati posisi kedua, sedangkan posisi ketiga diraih oleh pembalap MTM Kawasaki, Mirko Gennai.
Nasir menerangkan dengan jumlah publikasi ilmiah tersebut, Indonesia saat ini berada di atas Thailand dan Singapura. Meskipun demikian, Indonesia masih berada di bawah Malaysia yang menjadi peringkat pertama publikasi ilmiah di Asia Tenggara.
"Tahun 2017 (publikasi ilmiah) kita sudah di atas Thailand. 2019 mudah-mudahan leader di Asia tenggara," ungkap Nasir.
Nasir menambahkan untuk menjadi peringkat pertama di Asia Tenggara, anggaran riset bagi dosen di berbagai perguruan tinggi akan ditingkatkan. Peningkatan anggaran, kata Nasir diharapkan bisa memacu kampus-kampus untuk meningkatkan publikasi ilmiahnya.
Nasir juga berpesan kepada para pimpinan perguruan tinggi agar meningkatkan kemampuan para dosen dalam pembuatan penulisan ilmiah. Sehingga jumlah penulisan ilmiah bisa terdongkrak
"Terutama PTN BH (perguruan tinggi negeri berbadan hukum) kita tingkatkan. Tapi semua kampus juga kami tingkatkan," pungkas Nasir.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB
Baca SelengkapnyaVariable penilaian pada Indonesia terus mengalami peningkatan, kecuali kemampuan militer.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaRiset terbaru dari CEOWORLD Magazine terkait Health Care Index menempatkan Indonesia di peringkat 39 dari 110 negara.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan hilirisasi nikel yang mampu mengerek ekonomi daerah sentra pengolah nikel.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaGSMA baru-baru ini menyoroti kemajuan pesat Indonesia dalam teknologi seluler
Baca SelengkapnyaIndonesia berhasil masuk tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023.
Baca Selengkapnya