Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah, tokoh agama dan media massa harus redakan kasus Tolikara

Pemerintah, tokoh agama dan media massa harus redakan kasus Tolikara Pembakaran masjid di Tolikara. ©twitter.com

Merdeka.com - Kisruh di Tolikara, Papua mengundang reaksi dari berbagai pihak. Isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) menjadi pemicu panasnya kondisi di wilayah ujung Timur Indonesia tersebut, bahkan merambah ke wilayah-wilayah lain.

Pembakaran ruko yang menjalar hingga ke musala saat Salat Idul Fitri berlangsung, Jumat (17/7) menimbulkan aksi protes dan tuntutan masyarakat dari berbagai daerah agar pemerintah segera mengusut tuntas kasus tersebut.

Terkait hal ini, Presiden Nusantara Foundation yang juga merupakan tokoh komunikasi antaragama di Amerika Serikat, Shamsi Ali menilai Pemerintah Indonesia sudah cukup cepat mengatasi insiden di Tolikara.

Orang lain juga bertanya?

Sebab, beberapa aksi susulan pengrusakan gereja mulai terjadi, terlepas dari niat aksi tersebut sebagai balas dendam atau tidak. Namun, kerukunan antarumat beragama di Indonesia sedang terancam.

"Saya kira pemerintah sudah melakukan langkah-langkah yang baik. Cuma memang jangan sampai terhenti dengan berkurangnya hiruk-pikuk pembicaraan mengenai peristiwa ini. Untuk pemerintah, khususnya pihak pengamanan, agar dilakukan pengusutan dan penyelesaian hukum yang tuntas. Pelaku dan otak pelaku segera ditemukan dan dieksekusi sesuai hukum yang berlaku," kata Ali kepada merdeka.com, Kamis (23/7).

Pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan ini juga menilai, penyelesaian kasus Tolikara bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Para pemuka agama harus turut berpartisipasi menyelesaikan kegaduhan tersebut secara bersama-sama. Aksi terkutuk yang dilakukan berbagai pihak mengatasnamakan agama tertentu ini dinilai harus segera dihentikan.

"Untuk pimpinan agama saya kira massanya untuk menjadikan peristiwa semacam ini sebagai musuh bersama sehingga ada 'common ground' untuk menjalin kesepahaman dan kerjasama," imbuhnya.

Peristiwa Tolikara dipandang Ali tak lepas dari media yang memberitakan. Oleh sebab itu, Ali juga meminta pelaku media untuk tidak mengeksploitasi pemberitaan secara berlebihan, apalagi tidak sesuai fakta yang terjadi. Dia meminta media untuk berhati-hati dalam menyebarkan pemberitaan.

"Saya kira media sebaiknya mengurangi eksploitasi berita secara berlebihan. Akan lebih baik jika media menyampaikan hal-hal positif dari masing-masing pemeluk agama. Dengan demikian akan tumbuh rasa tenang dan keinginan untuk menjaga keadaan yang lebih kondusif," tutur Ali.

Dengan kejadian Tolikara, Ali menilai sudah saatnya label teroris tidak diidentikkan dengan agama tertentu. "Selain itu labelisasi teroris yang selama ini selalu diidentikkan dengan Muslim perlu diperbaiki. Artinya pengaitan kata teror dengan agama segera dihentikan," tutup Ali.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Disarankan Mitigasi Hoaks Terkait Rempang
Pemerintah Disarankan Mitigasi Hoaks Terkait Rempang

Pernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Desak Kapolda Metro Turun Tangan Usut Pendukung SYL Tendang Wartawan Usai Sidang Vonis
Dewan Pers Desak Kapolda Metro Turun Tangan Usut Pendukung SYL Tendang Wartawan Usai Sidang Vonis

Kericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor

Baca Selengkapnya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya

Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Tanggapi Candaan Zulhas: Jangan Gunakan Agama sebagai Guyonan!
Menag Yaqut Tanggapi Candaan Zulhas: Jangan Gunakan Agama sebagai Guyonan!

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyayangkan banyak tokoh yang menjadikan isu agama sebagai guyonan.

Baca Selengkapnya
KY Dorong Media Massa Kawal Penegakan Integritas Hakim
KY Dorong Media Massa Kawal Penegakan Integritas Hakim

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang KY.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Cara Menghindari Namimah yang Berbahaya bagi Sesama Manusia, Pahami Dalilnya
Cara Menghindari Namimah yang Berbahaya bagi Sesama Manusia, Pahami Dalilnya

Berikut cara menghindari namimah yang berbahaya bagi sesama manusia.

Baca Selengkapnya