Pemilik dan 7 Pegawai Positif Covid, Warung Makan di Yogya Tutup Sementara
Merdeka.com - Sebuah warung makan di Jalan Mayor Suryotomo, Kota Yogyakarta ditutup sementara usai pemilik dan pegawainya dinyatakan positif virus Corona. Total ada 7 pegawai yang dinyatakan positif Corona.
Pemerintah Kota Yogyakarta, pun meminta kepada pelanggan dan pembeli di warung tersebut yang datang pada periode 24 Oktober hingga 7 November agar memeriksakan diri apabila merasa ada gejala tertular Corona.
Wakil Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membenarkan adanya penutupan sebuah warung makan di jalan Mayor Suryotomo. Warung tersebut diketahui memang selalu ramai pembeli.
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
-
Kenapa warung ini ramai dikunjungi? Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
-
Kenapa Soto Podjok Kediri selalu ramai? Setiap harinya, Rukmini bersama pegawai di warung soto itu mampu memasak beras untuk nasi hingga 30 kilogram. Bahkan saat akhir pekan, jumlahnya meningkat hingga 2 kali lipat yakni sampai 65 kilogram karena jumlah penikmat soto juga bertambah.
-
Kenapa Warung Khas Jawa populer? Menu-menu makanan khas Jawa yang disajikan diolah dengan resep kuno. Menurut pihak warung, beberapa menu favorit pelanggan ialah Nasi Rawon, Nasi Campur, Nasi Gudeg, Nasi Krengsengan, Semur Lidah dan Sop Buntut.
-
Dimana warung soto ini? Di Kota Semarang, ada warung soto yang unik.
"Pemilik warung diketahui positif Corona pada 7 November. Nah, sejak hari itu juga warung yang juga menjajakan nasi goreng itu langsung ditutup sementara," ujar Heroe, Kamis 19 November 2020.
Heroe menuturkan pemilik warung diketahui berdomisili di Kabupaten Bantul. Heroe merinci saat menjalani pemeriksaan, pemilik warung dinyatakan positif Corona dan menjalani perawatan di RS yang ada di Kabupaten Bantul.
Heroe menuturkan usai diketahui pemilik warung itu positif kemudian dilakukan penelusuran ke karyawannya yang berjumlah 16 orang. Dari 16 orang ini pada Senin, 16 November 2020, 7 orang pegawai dinyatakan positif Corona.
"Pegawai dan keluarga kita swab, sama seperti di Soto Lamongan, tapi dari 16 ini tidak tinggal di dalam satu rumah ya. Hasilnya ada 7 yang terkena, sementara 9 lainnya dinyatakan negatif," kata Heroe.
Heroe menambahkan dari kondisi tersebut, pihaknya mengimbau pada pembeli dan pelanggan di warung itu memeriksakan diri jika mengalami gejala COVID-19.
"Jadi kita tetap mengimbau agar para pembeli memeriksakan kesehatannya, terutama yang beli sejak 24 Oktober hingga 7 November," tegas Heroe.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaPotret warung sate langganan Presiden RI saat berkunjung ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mutasi adalah hal biasa dalam organisasi pemerintahan
Baca SelengkapnyaBerikut ini foto-foto warung milik Titiek Soeharto di daerah Cisarua, Bogor.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaWarung soto itu merupakan usaha keluarga yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaKuliner ayam yang disajikan punya cita rasa gurih dan legit yang khas karena berasal dari daging ayam kampung segar yang langsung diolah.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca Selengkapnya