Pemilik dolar palsu dibekuk saat razia dalang bentrok Tulang Bawang
Merdeka.com - Seorang lelaki warga Riau, Budiman (43), diciduk aparat Polres Tulang Bawang karena kedapatan membawa ribuan uang dolar Amerika Serikat palsu, Minggu (13/3). Menurut Kapolres Tulang Bawang, AKBP Agus Wibowo, penangkapan terjadi saat anak buahnya melakukan razia kendaraan di depan Mapolres Tulang Bawang, tepatnya di ruas Jalan Lintas Timur Sumatera.
Agus mengatakan, sebenarnya razia dilakukan buat memburu Irawan Cs, diduga sebagai dalang kerusuhan di Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, pada Jumat (11/3) lalu.
Saat melakukan razia, polisi malah menangkap Budiman karena kedapatan membawa uang dolar Amerika Serikat palsu dan sejumlah perlengkapan lainnya. Menurut Agus, polisi mendapatkan uang dolar AS palsu di dalam brankas diletakkan di dalam mobil Budiman.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Budiman masih dalam pemeriksaan intensif," ujar Agus, di Tulang Bawang, dikutip dari Antara, Senin (14/3).
Barang bukti disita polisi berupa mobil Mitsubishi Pajero sport warna hitam bernomor polisi BM 1688 AX, satu buah brankas berisi bahan uang dolar AS palsu, satu buah boks berisi alat tulis kantor, satu buah boks berisi bahan uang dolar AS palsu (karbon dolar/black dollar), satu buah koper merek Polo Team warna corak cokelat krem, satu buah koper merek Royal Bag warna abu-abu, dan satu buah tas hitam merek De'glow yang berisi 2 bal uang palsu dolar AS sebanyak 2.623 lembar.
Selanjutnya ditemukan pula satu buah dompet warna hitam berisi uang tunai sebesar Rp 1.3 juta, uang dolar AS sebanyak lima lembar pecahan USD 100 asli, KTP, STNK dan SIM, sebilah golok dan kapak.
Agus melanjutkan, menurut pengakuan Budiman, uang dolar AS dibawanya diberikan oleh Philipe dan Jason di Taman Wisata Ancol, Jakarta Utara.
"Budiman mengaku telah ditipu oleh Philipe dan berniat melaporkannya ke Polda Riau," tutup Agus.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaHingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca Selengkapnya