Pemilik hak merek Mendoan siap berunding dengan Pemkab Banyumas
Merdeka.com - Pemilik hak eksklusif merek mendoan yang juga merupakan warga Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah, Fudji Wong, siap dipertemukan dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas, guna membahas soal kisruh hidangan berbahan tempe khas Banyumas itu. Sebab timbul kekhawatiran pelaku usaha mendoan lain terjerat hukum bila hidangan itu dipatenkan menjadi milik pribadi.
"Prinsipnya, saya terbuka sekali dan niatan baik sejak awal. Dengan senang hati bisa bertemu beliau (Bupati Banyumas)," ujar Fudji, Kamis (5/11).
Meski demikian, Fudji belum bisa memastikan waktu bertemu dengan Bupati Banyumas, lantaran jadwalnya yang cukup padat sebagai pemilik usaha air minum kemasan.
-
Bagaimana membuat nama usaha makanan yang menarik? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/5), berikut merdeka.com rangkum mengenai kumpulan inspirasi nama usaha makanan yang unik dan berkesan untuk Anda.
-
Kenapa Ibu Bunga membuka usaha kuliner Indonesia di China? Di tengah komunitas keturunan Indonesia yang lain, Ibu Bunga memang dikenal pandai memasak. Tak hanya masakan Jawa, namun ia juga mahir meracik bumbu untuk masakan Indonesia yang lain.
-
Kenapa modifikasi makanan khas dilakukan? Modifikasi makanan khas daerah adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengubah bentuk, rasa, atau cara penyajian makanan khas daerah agar lebih menarik, variatif, atau sesuai dengan selera konsumen.
-
Bagaimana cara membuat nama kedai unik? Beberapa ide nama kedai unik dan lucu berikut ini bisa jadi pilihanmu.
-
Kenapa Banyuwangi daftarkan paten indikasi geografis? Paten indikasi geografis akan memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik pada barang produk yang dihasilkan. “Dengan mendapatkan indikasi geografis, paten suatu produk akan terlindungi. Selain itu brand produk juga akan terangkat.
-
Mengapa Idon membuka usaha bakso pentol? "Kenapa buka pentol karena dulu tuh saya sempet buka sama temen saya sama si Umar pemain Dunia Terbalik juga, ada karyawan. Cuma karyawannya cabut akhirnya gerobak ngejugrug di garasi. Habis itu karena saya di rumah-rumah terus langsung ngobrol sama istri 'Mi kayaknya Abi kudu usaha nih'. Kalau bakso pentol kayak gini mah insyallah lah, mau hujan mau panas selalu diserbu gitu," katanya.
"Supaya tidak bentrok, saya siap. Setelah tanggal 14 November mungkin saya sudah di Purwokerto lagi," kata Fudji.
Fudji mengaku siap jika diminta pihak lain atau Pemkab Banyumas supaya merek dagang itu tidak cuma dipegang olehnya. Dikatakan sejak awal, Fudji tak pernah membayangkan mematenkan mendoan menjadi merek dagang perseorangan.
"Saya waktu itu hanya ingin mematenkan nama dagang air minum dan salon. Tetapi setelah saya cek, nama mendoan belum dipatenkan sebagai merek dagang, saya daftarkan juga di kantor Kemkumham," ucap Fudji.
Pengajuan dilakukan pada 2008, dan dua tahun kemudian. Masa merek dagang mendoan itu hingga 2018.
"Nanti setelah 2018, saya tidak kepikiran lagi akan seperti apa kelanjutannya," lanjut Fudji. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik lahan, Cones mengaku pohon cengkeh yang ditebang oleh karyawan PT MDA adalah miliknya.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kesalahan yang dilakukan oleh KLHK adalah mengeluarkan izin penggunaan tanah kepada pihak yang tidak berhak.
Baca SelengkapnyaUsulan tersebut rencananya bakal diajukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang akan dilakukan pada tahun depan.
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni menilai Pulau Mendol, Pelalawan, Riau bisa segera dijadikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Baca SelengkapnyaPDIP mengkritik keras program pemerintah Jokowi, Food Estate. Program tersebut dianggap masuk dalam kategori kejahatan lingkungan.
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan, bekas area hutan produksi yang dibangun proyek food estate bukan lahan produktif.
Baca SelengkapnyaKebijakan kemasan polos ini juga dinilai dapat menciptakan kekhawatiran akan inkonsistensi dalam pandangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaMantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)
Baca SelengkapnyaPlisi menemukan bahwa ada perseteruan tanah ulayat antara Kaum Saogo dan Kaum Sakerebeu.
Baca SelengkapnyaSutrisno Iwantono menilai bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 maupun aturan turunannya, yakni RPMK berpotensi merugikan berbagai pihak.
Baca Selengkapnya