Pemilik mercon tewaskan 4 orang di Malang serahkan diri
Merdeka.com - Pemilik mercon yang meledak dan menewaskan empat orang di Malang, Jawa Timur, akhirnya menyerahkan diri ke Polres Malang Kota. Nawardi didampingi pengacaranya, Iwan Kuswardi mendatangi Polresta pada Jumat (30/10) pukul 00.00 WIB.
Ayah dua anak itu menghilang pasca-ledakan mercon di rumahnya, Minggu (25/10). Begitu menyerahkan diri, polisi langsung memeriksa Nawardi selama sekitar 2 jam. Tetapi karena kondisinya yang kurang sehat, pemeriksaan akhirnya dihentikan sementara.
"Kondisinya masih shock. Kemungkinan akan diperiksa lagi minggu depan," kata Iwan Kuswardi di Malang, Jumat (30/10).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana proses penangkapan Masduki? Bareskrim Mabes Polri menyatakan Masduki telah menyerahkan dirinya sendiri yang sempat masuk dalam daftar DPO. 'Melaporkan DPO atas nama Masduki kasus PPLN Kl, pagi ini menyerahkan diri,' kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi Rabu (13/2).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Saat kejadian, Nawardi sedang berkunjung ke rumah orangtuanya di Gondanglegi. Namun saat tiba di sekitar rumahnya, dia melihat banyak polisi dan warga yang berkerumun. Seketika, Nawardi yang dalam kondisi bingung, memilih kabur ke Surabaya.
Pikirannya kalut, apalagi mendengar empat orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka berat akibat letusan merconnya itu. Selama dalam persembunyiannya, Nawardi tidur di jalanan, sebelum kemudian berinisiatif menyerahkan diri.
Nawardi, menurut Iwan, bukan sebagai perakit dalam kasus ledakkan mercon tersebut. Lokasi rumah pun milik adiknya, Misti yang ditempati untuk menyimpan sisa ledakan.
"Mercon itu milik orang banyak yang akan digunakan untuk acara pengajian. Nawardi sendiri ikut menyumbangkan uangnya Rp 200 Ribu," kata Iwan.
Rumah Nawardi hancur berantakan, bahkan atap rumahnya runtuh tidak bersisa. Genting rumah para tetangganya pun hancur berantakan, termasuk tembok rumah tetangganya juga jebol. Jarak puluhan meter dari pusat ledakan kaca-kaca beberapa rumah pecah dan berserakan.
Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata membenarkan kalau Nawardi telah menyerahkan diri dan menjalani pemeriksaan. Keputusan untuk menyerahkan diri, dinilai sangat tepat, sehingga diharapkan kasusnya segera terselesaikan.
"Prosesnya masih jalan, sehingga masih butuh banyak keterangan dari yang bersangkutan," katanya.
Nawardi sendiri dijerat dengan Pasal 1 Undang-Undang Darurat tahun 2012 atas kepemilikan bahan peledak tanpa izin. Ancaman hukumannya penjara seumur hidup, atau bahkan mati.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban dianiaya pelaku selama empat jam hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang belum mengulas banyak perihal penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka mengeroyok korban hanya dasar curiga. Sebab ada beberapa laporan pencurian yang diterima pihak keamanan sekuriti Ancol.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuh empat anak kandung, Panca Darmansyah (40), masih terbaring di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Karena alasan itu, polisi belum bisa menahannya.
Baca SelengkapnyaDugaan jumlah pelaku empat orang itu diungkapkan anak korban yang ada di lokasi saat peristiwa penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Ajat Supriatna ini didasari atas keterlibatannya dalam penggelapan kendaraan milik bos rental mobil.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaRizky, anak korban, menjelaskan kejadian bermula ketika salah satu pelaku berinsial AS meminjam mobil selama 3 hari sejak 31 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca Selengkapnya