Pemilik 'rumah kaca' tak tahu D, fasilitator pertemuan Samad-PDIP
Merdeka.com - Supriansyah, pemilik apartemen The Capital Residence atau yang dikenal 'rumah kaca' di kawasan SCBD, Jakarta, menyebut Ketua KPK Abraham Samad sebagai inisiator pertemuan dengan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Namun, Supriansyah, yang mengaku sebagai teman Samad sewaktu di Makassar ini, tidak tahu siapa D1 dan D2, yang disebut Hasto sebagai fasilitator pertemuan.
"Siapa D1 siapa D2 saya tidak tahu," kata Supriansyah usai diperiksa penyidik Bareskrim di Mabes Polri, Jumat (30/1). Dia diperiksa sebagai saksi atas laporan Ketua KPK Watch Muhammad Yusuf terhadap Abraham.
Dalam jumpa pers di bekas posko tim sukses Jokowi-JK di Jalan Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta, Kamis 22 Januari lalu, Hasto menyebut D sebagai fasilitator pertemuan Samad dengan dirinya.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Hashim Djojohadikusumo? 'Momen pak Hashim tak mau dibantu, lebih memilih angkut kursi sendiri yang sudah dipakainya,' tulis unggahan.
-
Kenapa Hasto melapor ke Dewas KPK? Hasto yang sudah kepalang 'baper' langsung membuat laporan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Penyidik Rossa dilaporkan atas dugaan pelanggaran peraturan Perdewas tentang kode etik dan pedoman berprilaku.
-
Apa yang disita dari Hasto? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"Pada waktu itu inisiatif orang berinisial D. Jadi saat itu waktu saya ditugaskan untuk menyelesaikan persoalan Ibu Risma di Jawa Timur. Di situlah bertemu dengan orang yang mengaku sangat dekat dengan Bapak Abraham Samad. Yang memang dia bisa membantu. Jadi mereka yang pro aktif untuk menghubungi kami," paparnya.
Hasto memastikan, Mr D bukan orang PDIP atau berasal dari parpol lain. Ada dua orang yang berinisial D. "D1 itu dari kalangan profesional, D2 nanti disampaikan di kode etik. Yang lebih aktif D1," pungkas dia.
Seperti diketahui, Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan pada 22 Januari 2015 dengan nomor laporan LP/75/1/2015 Bareskrim oleh KPK Watch Indonesia ke Bareskrim karena diduga terlibat aktivitas di politik saat Pilpres 2014 lalu. Dalam laporan tersebut Samad dituduh melanggar pasal 36 dan 65 UU KPK dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengaku secara keahlian, dirinya adalah seorang insinyur teknik kimia.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan lebih dari 4 jam tersebut, Hasto mengaku mendapatkan 21 pertanyaan dari penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaDirinya tidak ingat dengan sosok yang kini sudah berstatus tersangka di kasus DJKA.
Baca SelengkapnyaHasto tak mau ambil pusing soal laporan yang mempermasalahkan wawancaranya.
Baca SelengkapnyaHasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya ke KPK, lantaran dirinya harus memimpin rapat terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaDirektur Prasarana DJKA Kemenhub Harno Trimadi kini berstatus terpidana kasus korupsi DJKA.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaHasto seharusnya dipanggil KPK pada Jumat, 19 Juli kemarin.
Baca SelengkapnyaKPK batal periksa Hasto karena tidak menghadiri panggilan penyidik
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy mengatakan surat pemanggilan tersebut baru diterima kliennya pada pagi tadi.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Hasto hari ini akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Selengkapnya