Pemimpin begal di Medan menangis usai kakinya ditembak polisi
Merdeka.com - Empat tersangka begal diringkus personel Reskrim Polsek Medan Baru. Seorang yang ditengarai sebagai pemimpin komplotan ini ditembak di kedua kakinya.
Pelaku begal yang diamankan masing-masing P alias Cintay (21), S alias Ade (19), AS alias Pian (32), ketiganya warga Jalan Sidomulyo, Tembung, serta RA (17), warga Jalan M Yacub, Medan.
"Para pelaku kita tangkap setelah mendapatkan laporan dari Noni (37) yang menjadi korban kelompok ini pada Jumat (27/7) malam," jelas Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Bonic, Senin (8/8).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
Saat kejadian, Noni yang mengendarai sepeda motor melintas di Jalan Imam Bonjol, samping kantor DPRD Medan. Keempat pelaku mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU dan Honda Vario memepet dan menodongkan pisau. Perempuan itu tak berdaya saat sepeda motornya dirampas.
Kejadian itu kemudian dilaporkan korban ke Mapolsek Medan Baru. Setelah melakukan penyelidikan, petugas menangkap S dan F di salah satu indekos di kawasan Tembung.
Penangkapan keduanya dikembangkan. Petugas menangkap P alias Cintay yang ditengarai sebagai pemimpin komplotan begal ini di kawasan Perumnas Simalingkar.
Dalam penangkapan itu, kedua kaki P alias Cintay ditembak petugas. "Pelaku dihentikan saat berboncengan dengan pacarnya. Tapi ketika akan diamankan, dia melawan. Petugas kita memberikan tembakan peringatan, namun pelaku tetap melarikan diri. Jadi petugas memberikan tindakan tegas terukur," Ronni.
Tak berhenti di sana, petugas menangkap dua tersangka lainnya, yaitu AS alias Pian yang membantu menjualkan hasil kejahatan mereka. "Kita masih memburu satu pelaku lain, berinisial A," sebut Roni.
Komplotan yang dipimpin P alias Cintay ditengarai telah 21 kali melakukan aksi kejahatan di jalanan Kota Medan. Dalam setiap aksinya, mereka tak segan-segan melukai korbannya. "Kelompok ini paling banyak beraksi di wilayah hukum Polsek Medan Baru," sambung Roni.
Sepeda motor hasil kejahatan komplotan ini dijual kepada seorang penadah di Tapak Tuan, Aceh. Mereka menjualnya dengan harga Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
P alias Cintay mengaku mendapat sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu dari penjualan sepeda motor rampasan itu. Uang itu digunakan untuk membantu temannya yang kini mendekam di Rutan Tanjung Gusta. "Kawanku ditangkap dalam kasus yang sama (begal)," katanya sambil menangis.
Sementara, tersangka RA mengaku hanya sekali ikut melakukan aksi perampokan di jalan. Siswa kelas III SMA ini bahkan menyatakan baru mengenal pelaku lainnya. "Aku dapat Rp 400 ribu. Uangnya untuk beli pakaian," sebutnya.
Polisi masih mengembangkan penangkapan ini. Selain empat pelaku mereka telah mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Suzuki Satria FU, uang Rp 300 ribu, sebilah pisau, 1 unit HP, baju dan celana.
Keempat pelaku begal ini dijerat dengan Pasal 365 KUHPidana. "Ancaman hukumannya 10 tahun penjara," pungkas Ronni. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaAksi brutal ini dihentikan karena ada warga datang dan melerai mereka.
Baca SelengkapnyaPelaku mengajak teman-temannya untuk memukuli korban.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca Selengkapnya