Pemimpin Jatim mendatang harus perhatikan kemiskinan dan Madin
Merdeka.com - Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk mengangkat kemiskinan dan memperhatikan Madrasah Diniyah (Madin) harus diteruskan. Program ini dianggap sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat.
“Program Pemprov banyak yang perlu dipertahankan. Ada kesehatan, pendidikan, ekonomi, pengangguran, dan pariwisata. Di antara program itu, yang paling mendesak harus dipertahankan adalah kemiskinan dan memperhatikan Madin serta Pondok Pesantren,” kata Arifin Hamid, salah satu aktivis GP Ansor Jawa Timur ini.
Arifin menilai, secara garis besar program yang dikeluarkan pemprov sudah banyak berhasil. Fakta itu tidak bisa dipungkiri siapapun, bahkan program Jatim banyak yang ditiru pemerintah daerah lain di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari peran Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf.
-
Apa yang dilakukan Pj Gubernur Jateng untuk percepatan penanggulangan kemiskinan? Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga. Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
-
Bagaimana cara Pj Gubernur Jateng membantu masyarakat Jateng untuk lepas dari kemiskinan? 'Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas (dari kemiskinan),' kata Nana.
-
Bagaimana Jawa Timur menurunkan angka kemiskinan? Selain banyak program yang digerakkan Pemprov Jatim untuk mengatasi kemiskinan agar berjalan efektif, turunnya angka kemiskinan di Jatim menurut Khofifah juga dipengaruhi sejumlah faktor.
-
Apa program Pj Gubernur Sulsel untuk mengatasi kemiskinan? 'Menanam pohon itu bukan hanya yang biasa saja, tapi harus menanam pohon yang produktif, berbuah dan bisa dikonsumsi.' 'Itu sudah benar kita melakukan penghijauan menanam pisang, nangka dan sukun,' kata Bahtiar dalam sambutannya, di HUT Bantaeng Ke-769 tahun, di Kantor DPRD Kabupaten Bantaeng, Kamis (7/12).
-
Apa yang dicapai Jawa Timur dalam hal kemiskinan? Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya turun secara signifikan sebesar 3,58% atau 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir.
-
Apa target Andika Perkasa untuk kemiskinan di Jateng? ‘Kami menargetkan dalam lima tahun ke depan ini angka kemiskinan Jateng harus di bawah (nasional, red.) jauh dan angka pengangguran pun harus menurun. Nanti saatnya debat akan kami umumkan berapa angkanya (target penurunan, red.),’ katanya di sela ‘Silaturahmi Ikatan Keluarga Minang’, di Semarang dikutip dari Antara, Rabu (10/10).
"Tim di pemprov juga memiliki peran atas kemajuan Jatim. Program Pakde Karwo dan Gus Ipul bukan hanya dari mereka saja, tetapi dari tim yang telah dibentuk," kata dia.
Untuk program pendidikan, perhatian terhadap santri dan Madin merupakan terobosan yang dikeluarkan Pakde Karwo dan Gus Ipul. Munculnya anggaran untuk pendidikan sarjana bagi guru merupakan kebijakan yang fenomenal. Belum lagi Madin yang mendapatkan anggaran pembangunan sekolah.
Sementara program menanggulangi kemiskinan termuat dalam Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra). Program ini merupakan cara untuk menanggulangi kemiskinan di Jawa Timur. Program ini dianggap sangat efektif dalam mengurangi kemiskinan di Jatim. Sebab program ini telah menyasar 1.061 desa di Jatim. Dengan 2.252 pendamping yang dilibatkan untuk mengawal program lanjutan dari Jalin Kesra itu.
Para pendamping itu direkrut khusus untuk mendampingi 23.880 Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) dan 7.720 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di lokasi sasaran program. Hasilnya pada tahun 2008 lalu angka kemiskinan di Jatim turun dari 16 persen menjadi 11 persen.
Program Jalin Matra dimulai pada 2014 sampai dengan 2016 telah menjangkau 24.191 RTSM dan 29.705 KRTP di 1.116 desa di Jatim. Program Jalin Matra merupakan program yang didesain secara khusus dan inklusif bagi masyarakat yang belum beruntung secara ekonomi, sosial dan budaya. Dalam program ini pemerintah tidak hanya memberikan uang, tetapi juga fisik.
Ada tiga kegiatan di Program Jalin Matra yang secara spesifik berbeda dari segi sasaran, yaitu Program Jalin Matra Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin dengan sasaran Rumah Tangga Sangat Miskin dengan status kesejahteraan 1-5 persen, Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan dengan sasaran Kepala Rumah Tangga Perempuan dengan status kesejahteraan 1-10% dan Program Jalin Matra Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan dengan sasaran Rumah Tangga Rentan Miskin dengan status kesejahteraan 11-30 persen.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said juga sudah punya peta persoalan di Jatim untuk kemudian dikolaborasikan dengan Risma.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, PDIP sebagai partai yang peduli dengan wong cilik akan mewakafkan Risma agar bisa mengayomi semua masyarakat kecil Jatim.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum ada pasangan lain yang dikabarkan bakal bersaing dengan Khofifah dan Emil
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, akan terus digenjot hingga akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.
Baca SelengkapnyaDia mengapresiasi komitmen Ahmad Luthfi yang ingin memperbaiki Jawa Tengah yang selama ini pembangunannya dinilai stagnan.
Baca SelengkapnyaLuluk menyebut, dirinya tengah meminta waktu agar bisa silaturahmi langsung dengan Ma'ruf.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga kini tingkat kemiskinan di Jateng masih di atas nasional.
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono siap melanjutkan program-program dari Khofifah Indar Parawansa
Baca Selengkapnya“Penanganan kemiskinan ekstrim harus diselesaikan dengan dua cara. Pertama jangka pendek, dan kedua adalah jangka panjang,” ujar Ade.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah menganggarkan dana desa hingga Rp70 Triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju dan Unggul di tahun 2045, butuh kerja keras.
Baca Selengkapnya