Pemkab Banyumas Harap Setiap Desa Miliki Tempat Karantina Pasien Covid-19
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengharapkan setiap desa/kelurahan di daerah itu memiliki tempat karantina/isolasi terpusat guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, penyiapan tempat karantina di setiap desa/kelurahan merupakan bagian dari program kontingensi dari Polri.
"Jadi, berpikir jauh kalau sampai betul-betul terjadi lonjakan, sehingga Polri punya program supaya di-backup oleh pemerintah daerah, kecamatan, dan desa, masing-masing punya karantina. Dimanfaatkan sekarang juga enggak apa-apa, tapi seandainya betul-betul melonjak kasusnya bisa dimanfaatkan, kecamatan punya, desa punya, sekarang kita manfaatkan untuk isolasi mandiri," katanya di Banyumas, Jumat (2/7).
Terkait dengan tempat karantina/isolasi terpusat yang dikelola Pemerintah Kabupaten Banyumas, ia mengatakan jumlah terus bertambah, empat diantaranya berlokasi di Baturraden. Menurutnya, empat tempat isolasi terpusat di Baturraden terdiri atas Balai Diklat, Pondok Slamet, Wisma Wijayakusuma, dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 HoteL Rosenda.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara Pemkab Banyuwangi membantu lansia di Banyuwangi? Karena, Pemkab Banyuwangi memiliki program layanan 'Jemput Bola Rawat Warga' di mana puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
-
Gimana Banyuwangi bantu Sobat? Dalam program ini Banyuwangi menyediakan 588 fasilitator berpengalaman yang terdiri dari psikolog dan guru yang sudah mengikuti pelatihan parenting.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
"Kemudian di bawah (Purwokerto, red.) ada Hotel Wijaya. Nanti mau tambah juga, Pak Wabup (Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, red.) menawarkan hotelnya, Hotel Tiara, itu mau dipakai untuk tempat karantina," jelasnya.
Sadiyanto mengatakan, semua itu dilakukan Pemkab Banyumas untuk menolong masyarakat semaksimal mungkin.
Dalam kesempatan terpisah, Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengakui telah mempersilakan Pemkab Banyumas untuk menggunakan Hotel Tiara miliknya sebagai tempat karantina/isolasi terpusat.
"Total kamarnya ada 50, yang dipakai untuk karantina, bukan pasien ya, itu sekitar 46 atau 47 kamar. Total kapasitasnya sekitar 150 tempat tidur," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Hal itu dilakukan karena tidak semua hotel di Kabupaten Banyumas bersedia dijadikan sebagai tempat karantina, sehingga pihaknya mempersilakan Pemkab Banyumas untuk menggunakan Hotel Tiara, karena sekarang dalam kondisi darurat.
Pada kesempatan itu, Sadewo mengatakan seluruh keluarganya telah dipindahkan ke Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas, meskipun sebenarnya tidak masalah jika mereka tetap tinggal di rumah pribadi yang berjarak lebih dari 50 meter dari Hotel Tiara.
"Sebetulnya enggak apa-apa. Saya sudah tanya, asalkan itu di tempat terbuka, jaraknya kalau rumah saya agak jauh, jaraknya lebih dari 50 meter mungkin, enggak ada masalah," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui apakah saat sekarang sudah ada yang menjalani karantina di Hotel Tiara atau masih kosong. "Saya belum tahu. Seharusnya tadi malam sudah ada yang mulai datang," tutup Sadewo.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh warga turut berperan dalam pencegahan DBD.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Baca SelengkapnyaAKBP Ronald Sumaja melakukan blusukan ke Desa Pulau Belimbing
Baca SelengkapnyaBPBD Jatim menyalurkan air bersih ke Situbondo akibat langganan kekeringan.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah memerintahkan semua dinas untuk membuat langkah antisipatif terkait dampak El Nino
Baca SelengkapnyaPihaknya juga telah mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban untuk siang dan malam masing-masing 3.500 orang
Baca SelengkapnyaBupati Sanjaya hadir bersama jajaran, untuk memberikan efek yang Berdampak dan memberi pengaruh positif bagi perkembangan UMKM hingga IKM.
Baca SelengkapnyaSelain melaksanakan cooling system, Polsek Tapung juga membawa bantuan sembako berupa 20 karung beras untuk masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPara Capres memiliki solusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat
Baca SelengkapnyaPembangunan berdasarkan MoU antara Pemkab Banyuwangi dengan PT Bumi Suksesindo untuk pembangunan rumah sakit, Rabu (18/9).
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau korban gempa.
Baca Selengkapnya