Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkab Banyuwangi dorong terobosan sistem pertanian organik

Pemkab Banyuwangi dorong terobosan sistem pertanian organik Petani menanam padi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mendorong adanya terobosan untuk sistem pertanian organik, terutama komoditas beras. Pasalnya, produk pertanian organik mempunyai pasar yang besar, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Belum lagi, sertifikasi bebas bahan kimia juga telah diraih dari otoritas terkait.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Banyuwangi Ikrori Hudanto mengatakan, pemerintah daerah terus memperluas areal tanam pertanian organik untuk meningkatkan stok beras organik.

Jika tiga tahun lalu beras organik baru dikembangkan di lahan seluas 5 hektar, kini sudah mencapai 70 hektare. "Tentu ke depan terus kami kembangkan, karena prospeknya sangat bagus. Tinggal bersama-sama mendampingi petani agar mau beralih ke organik," katanya.

Untuk menyukseskan program ini, Pemkab Banyuwangi telah memberikan sarana dan prasarana teknologi pertanian, termasuk pemberian pupuk dan pemberantas hama organik. Mereka juga mengucurkan bantuan alat pencacah pupuk organik (APPO) dan membuka sekolah lapang bagi para petani.

"Alhamdulillah, beras organik Banyuwangi juga telah mendapat sertifikasi yang menunjukkan memang semua prosesnya, dari A-Z, bebas bahan kimia. Dalam waktu dekat, Banyuwangi akan membentuk asosiasi produsen beras organik. Dengan berorganisasi, pengembangan beras organik bisa lebih cepat," jelasnya.

Salah satu kelompok tani (Poktan) pertanian organik di Banyuwangi adalah Poktan Sumber Urip dari Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi. Poktan ini juga telah mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) sebagai produsen beras organik.

LeSOS adalah salah satu lembaga sertifikasi pertama di Indonesia yang berhak melakukan investigasi, mengeluarkan sertifikat dan label organik untuk berbagai macam produk organik, petani dan kelompok tani, koperasi, perusahaan, dan lainnya yang telah memenuhi persyaratan.

"Kelompok ini secara legal dan konsisten telah memenuhi persyaratan dalam memproduksi padi organik. Ini pencapaian yang membanggakan bagi Banyuwangi yang tengah getol mengembangkan pertanian organik," terangnya.

Beberapa jenis padi yang mereka kembangkan secara organik ialah padi hitam, situgendit, ciherang, towuti, dan IR 64. Ikrori pun menegaskan, beras organik Banyuwangi sudah dinyatakan aman konsumsi, bebas dari pestisida dan pupuk kimia berdasarkan pedoman SNI 67259-2013 dan Dokumen Internal Control System (ICS).

"Produktivitas dengan sistem organik naik signifikan. Sebelum menerapkan sistem ini, produktivitas padi hanya 5,5 ton per hektar. Setelah menerapkan pertanian organik, produktivitas nya meningkat hingga mencapai 7-9 ton per hektar," tegasnya.

"Ini sangat laris dan dicari masyarakat. Penetapan harganya juga setelah mendapatkan Sertifikat Prima 3 dari otoritas terkait," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sumber Urip Moch Suyadi mengatakan, menggunakan pupuk dan bahan organik bisa menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Dirinya menjelaskan, untuk mendapatkan sertifikat organik, proses penilaian selama satu tahun, mulai dari penilaian proses penanaman hingga pengambilan sampel lahan untuk memastikan bebas bahan kimia.

"Kami berkomitmen tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Kami lebih memilih menggunakan agensi hayati untuk pengendalian hama penyakit," ujarnya.

Menurutnya, petani termotivasi mewujudkan pertanian organik seiring dengan bantuan pemerintah kepada Poktan. Mulai dari chopper untuk pembuatan pupuk organik sebanyak enam unit, rice transplanter (alat tanam padi) dua unit, combine harvester satu uni, hand tractor tiga unit, pompa air dua unit, paddy power (mesin perontok) sepuluh unit, dan power thresher delapan unit. (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanam Bawang Merah Semi Organik, Kelompok Tani Banyuwangi Panen 14,2 Ton per Hektare
Tanam Bawang Merah Semi Organik, Kelompok Tani Banyuwangi Panen 14,2 Ton per Hektare

Dengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.

Baca Selengkapnya
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur

Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton

Baca Selengkapnya
Menengok Produksi Gula Aren Organik di Lereng Ijen Banyuwangi
Menengok Produksi Gula Aren Organik di Lereng Ijen Banyuwangi

Beranggotakan 30 petani, dalam sebulan mereka mampu memproduksi 5 ton gula merah aren organik.

Baca Selengkapnya
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat

Melalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.

Baca Selengkapnya
Jaga Ketahanan Pangan, Mas Adi Sebar Benih Ikan Sekaligus Sinau Bareng Buat Pupuk Organik
Jaga Ketahanan Pangan, Mas Adi Sebar Benih Ikan Sekaligus Sinau Bareng Buat Pupuk Organik

Mas Adi mengimbau masyarakat untuk melakukan budidaya cabai, terong di pekarangan rumah.

Baca Selengkapnya
Melalui
Melalui "Klasterku Hidupku", BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

Sebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.

Baca Selengkapnya
Petani Bunga Malam Untung Rp12,9 Juta Lewat Program Ini
Petani Bunga Malam Untung Rp12,9 Juta Lewat Program Ini

Program ini mendorong petani untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Fish Market Festival, Pesta Ikan Segar dan Promosi Potensi Perikanan
Banyuwangi Fish Market Festival, Pesta Ikan Segar dan Promosi Potensi Perikanan

Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
50 Ton Pupuk Organik Hasil Metode Osaki Jepang Dibagikan ke Petani Klungkung Bali
50 Ton Pupuk Organik Hasil Metode Osaki Jepang Dibagikan ke Petani Klungkung Bali

Pembagian pupuk organik dilaksanakan di Desa Selisihan Kawan sebanyak 40 ton dan Desa Gembalan sebanyak 10 ton.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Rowosari Jember, Warganya Sejahtera karena Kelola Pertanian Organik
Mengunjungi Desa Rowosari Jember, Warganya Sejahtera karena Kelola Pertanian Organik

Desa ini dikenal sebagai sentra beras organik dan memiliki areal perkebunan kopi yang cukup luas.

Baca Selengkapnya
Pj Wali Kota Tarakan Sebut Salah Satu Cara Tingkatkan Kesejahteraan Petani Hindari Tengkulak
Pj Wali Kota Tarakan Sebut Salah Satu Cara Tingkatkan Kesejahteraan Petani Hindari Tengkulak

Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, jangan sampai tengkulak juga memanfaatkan program dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM

"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"

Baca Selengkapnya