Pemkab Bogor Tunda Sekolah Tatap Muka
Merdeka.com - Bupati Bogor, Ade Yasin mengeluarkan kebijakan untuk menunda pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bogor selama 2021. Awalnya sekolah tatap muka bakal digelar pada 11 Januari 2021.
"Saya tegaskan bahwa tidak ada uji coba sekolah tatap muka. Tidak bisa coba-coba karena situasinya berbahaya. Tadi kita tunda dulu untuk sekolah tatap muka sampai situasinya memungkinkan," kata Ade Yasin, Rabu (6/1).
Awalnya, dia menginginkan, sekolah-sekolah yang berada di pelosok untuk mempelopori pembelajaran tatap muka. Namun, hampir seluruh wilayah Kabupaten Bogor merupakan zona merah penularan Covid-19.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Dimana anak Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Apa tujuan utama dari lingkungan belajar anak? Salah satu yang perlu dipersiapkan dengan baik adalah lingkungan belajar anak. Penataan lingkungan termasuk seluruh aksesoris berguna untuk mendukung anak dalam menciptakan ruang belajar terbaiknya.
"Tapi ternyata sulit juga. Tadinya kan di pelosok itu sulit internet jadi bisa tatap muka atau belajar luar jaringan. Tapi sepertinya sulit juga dan dikhawatirkan membahayakan anak-anak," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menerangkan, meski belum ada kejelasan soal sekolah tatap muka, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan.
"Persiapan dari awal kita sudah siapkan. Kemungkinan sistem shifting kita lakukan dengan jumlah maksimal 10 orang siswa di dalam kelas," jelasnya.
Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, jumlah maksimal peserta PTM sebanyak 50 persen dari total siswa yang ada.
Menurut Entis, SKB tersebut tidak bisa diberlakukan secara merata, jika sekolah tatap muka dilaksanakan di Kabupaten Bogor. "Kita tidak menggunakan 50 persen, karena ada sekolah terdaftar di kelasnya hanya 10 orang. Kalau pakai 50 persen, berarti dimungkinkan 5 orang saja," ujarnya.
Sistem shifting maksimal 10 orang siswa di dalam kelas tersebut, rencananya tidak langsung dilaksanakan sesuai rencana PTM dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pada 11 Januari.
Sebelum PTM dengan sistem itu dilaksanakan, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan verifikasi ke lapangan, mengecek kesiapan tiap sekolah.
"Tidak langsung tanggal 11. Kita akan buka pengajuan dari sekolah-sekolah yang akan mendaftarkannya di Dapodik (Data Pokok Pendidikan) untuk pelaksanaan PTM ini. Jadi tanggal 11 itu kita ke lokasi, memverifikasi," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada pada pihaknya, sejauh ini, sudah ada 94 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP yang mengajukan permohonan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
"Jadi nanti pada pekan ini atau pekan depan, kami akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi kesiapan sekolah. Kalau semuanya sesuai prosedur, baru akan kami tindaklanjuti secara bertahap," ungkapnya.
Setelah melakukan pemeriksaan dan verifikasi, rencananya sekolah-sekolah tersebut akan dipersilakan melakukan uji coba untuk menggelar tatap muka. Namun tetap, semuanya bakal diperhitungkan secara matang oleh Pemkab Bogor.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaJalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penghapusan sistem zonasi itu dikatakan Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/9).
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca Selengkapnyajika ada diskresi pengecualian atas pelaksanaan study tour, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor harus berperan dalam melakukan sortir, memastikan segala hal.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca Selengkapnya