Pemkab Gowa Tanggung Biaya Pengobatan Anak Korban Kekerasan Orang Tua
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan memberikan perhatian khusus dan siap membiayai seluruh biaya pengobatan bocah perempuan berinisial AP berusia enam tahun, korban kekerasan keluarganya yang diduga menuntut ilmu pesugihan hingga nyaris mengalami kebutaan.
"Kami atas nama pemerintah daerah sangat prihatin dengan kejadian yang luar biasa ini. Kejadian itu, karena dilakukan oleh orangtua sendiri dengan tega," ujar Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Senin (6/9).
Seluruh biaya operasi mata hingga perawatan korban di rumah sakit akan ditanggung pemda setempat. Begitu pun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) setempat siap mendampingi untuk perbaikan mental korban sampai pulih.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang bisa membantu anak mengatasi trauma? Anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang dipercaya untuk membantu mereka memahami dan mengatasi trauma yang dialaminya.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Di mana bantuan diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa saja yang bisa dibiayai oleh PIP? Dana yang diberikan melalui PIP dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan pendidikan, seperti: Pembelian perlengkapan sekolah Biaya transportasi Uang saku Biaya kursus tambahan. Dengan bantuan dana ini, siswa dapat lebih fokus pada belajar tanpa terbebani oleh masalah keuangan.
-
Siapa yang harus berperan dalam mengatasi gangguan mental anak? “Anak-anak betul-betul butuh perhatian. Sebagaimana pesan Pak Jokowi bahwa keluarga menjadi pondasi. Marilah kembali pada keluarga, menciptakan keluarga yang sebaik-baiknya,“ katanya.
Dia mengecam tindakan yang tidak patut dicontoh tersebut. "InsyaAllah, Pemkab Gowa akan membantu pembiayaan sampai pulih, begitu pun dengan mentalnya melalui Dinas PPPA akan selalu mendampingi korban, agar mentalnya bisa kembali seperti sedia kala," kata Rauf.
Atas kejadian itu, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan hal-hal terkait ilmu hitam, diduga penyebab terjadinya penganiayaan tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kasusnya kita serahkan ke pihak yang berwajib dan tadi juga kami bertemu dengan humas polda dan mengaku akan menindaklanjutinya bersama Polres Gowa, kita tunggu hasil pemeriksaannya," ujarnya pula.
Menindaklanjuti ajaran sesat akibat peristiwa itu, Pemkab Gowa bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak mengikuti aliran-aliran sesat, karena memberikan dampak buruk bagi kehidupannya.
"Terpenting kami imbau kepada masyarakat bila ada hal-hal seperti ilmu hitam, masyarakat patut berhati-hati. Kami juga akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar hal-hal ini tidak berulang lagi, bersama MUI," ujar dia.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan usai menyaksikan proses operasi di RSUD Syekh Yusuf Gowa mengatakan operasi berjalan lancar. Pemantauan tersebut guna memastikan korban ditangani dengan baik.
"Tadi saya memantau langsung pelaksanaan operasi korban dan sudah ditangani dengan sangat baik oleh pihak rumah sakit. Kita berharap keadaannya segera membaik," ujar Zulpan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Gowa soal pembiayaan dan semua ditanggung pemda. Sedangkan untuk proses hukum bagi para pelaku, kata dia, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Polisi juga telah menetapkan dua tersangka, yakni US (44) paman korban, dan BA (70) kakeknya, kini ditahan di Polres Gowa. Sedangkan orangtuanya HAS (43) ibunya, dan TAU (47) ayahnya, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dadi Makassar.
Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syeckh Yusuf Gowa Dr Yusuf Bahmit menyatakan proses operasi terhadap mata korban berjalan lancar, dan telah selesai 100 persen.
"Operasi sudah selesai, bagian mata putih saja yang mengalami luka karena terkena kuku jari, sedangkan pupil dan kornea matanya masih selamat. Korban masih bisa melihat secara normal, tetapi dibutuhkan beberapa hari setelah dirawat," ujar dokter spesialis mata itu, usai operasi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca SelengkapnyaKorban membutuhkan pendampingan psikologi karena ada kecenderungan perilaku menarik diri.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaPolres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaUnit Pelaksana Teknis di Daerah, mendampingi para korban selain dari sisi fisik dan psikisnya juga pendampingan hukum dan psikososial terhadap para korban.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Daerah mendampingi korban untuk melakukan visum di RSUD Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaMahyeldi menyebut juga telah memerintahkan BPBD Sumbar untuk berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk mengambil langkah tindak lanjut.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menceritakan, ia mengunjungi Sumba Timur karena merespon kisah seorang anak yang sakit dan nenek yang merawatnya meninggal.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala
Baca SelengkapnyaBabinsa di Garut Serka Jujun menceritakan kisah inspiratifnya membantu warga desa binaannya yang tidak mampu berobat karena BPJS menunggak.
Baca SelengkapnyaSantunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca Selengkapnya